Bab 201: Mengucapkan Selamat Tinggal Pada Masa Lalu

Serangan Robert membuat saya merasa seperti kembali ke masa SMA. Dia berada di pihak yang kuat, sedangkan saya lemah dan tidak memiliki siapa-siapa untuk diandalkan.

Kenangan masa lalu menyerbu saya, dan pikiran saya menjadi kosong. Ketakutan mengambil alih. Saya lupa untuk melawan, dan Robert menyeret saya ke tempat tidurnya.

Tangan Robert tergenggam erat di pergelangan tangan saya, dan saya menatap wajah pucatnya, matanya berkilat dengan amarah dan kegilaan. Saya sadar dan menyikut perutnya. Robert menjerit, dan saya bangkit dari tempat tidur.

Saya menatap Robert dengan dingin, dan tepat ketika saya hendak mengatakan sesuatu kepadanya, saya mendengar suara dentuman keras, dan pintu ditendang terbuka dari luar.

Sebelum saya sempat menoleh, saya merasakan sebuah gaya kuat menarik saya ke samping. Kemudian, saya melihat wajah pasangan saya. Wajah tampan Michael sedikit tertekuk. Matanya berkilat dengan cahaya emas. Dia mencekik leher Robert.