Pembicaraannya bersama Qarsa di taman belakang tadi sungguh mengganggu pikirannya. Kata-kata itu berputar di otaknya layaknga sebuah kartun kalau kepalanya terbentur pasti ada bintang ataupun burung yang berputar di atas kepalanya. Begitulah kondisi Yervant saat ini yang dimana setiap katanya berputar di otaknya terutama pada kata semua akan berakhir.
Dia berpikir sejenak apakah benar semua akan berakhir kalau tidak ada seorangpun yang berhasil memberhentikan suatu kejadian di kemudian hari.
"Apa yang sedang kau pikirkan?" Tanya Gavin menghampiri sang adik yang tengah melamun di ruang santai sendirian.
Tadi ia tidak sengaja melihat Yervant yang duduk melamun sendirian di ruang santai melalui pintu yang terbuka sedikit memperlihatkan orang yang ada di dalamnya.
Yervant melihat sekilas ke arah kakaknya itu setelahnya ia mengalihkan pandangannya ke arah lain. "Tidak ada." Jawabnya.