Di sinilah mereka berada saat ini, di salah satu ruangan yang ada di rumah sakit.
Paman dari Gray tampak menatap ke arah Gray yang sedang terbaring lemah di atas brankar, tempat tidur pesakitan. Ia menggenggam tangan Gray yang terbebas dari jarum infus. Dokter mengatakan kalau bagian bawah keponakannya itu robek dan mereka sudah menanganinya.
Mengingat apa yang dikatakan dokter padanya membuatnya mengeluarkan air matanya tidak percaya atas kebodohan yang ia lakukan sampai ia merasakan kalau jari keponakannya mulai bergerak perlahan yang menandakan kalau keponakannya itu akan sadar sebentar lagi.
Benar saja, beberapa menit kemudian Gray sudah mulai membuka matanya perlahan. Tapi ada yang aneh, mata itu tampak redup. Mata itu tampak kosong, tidak ada binar di dalamnya membuatnya semakin menyesal. Ia terus menunggu Gray membuka matanya sampai dimana ia dapat melihat mata itu benar-benar terbuka dengan sempurna.