"Nenek! Nenek tidak bisa membawa adikku pergi begitu saja!"
"Apa yang kau katakan hah?! Adikmu? Adikmu darimana? Coba katakan pada nenekmu yang sudah tua ini! Katakan dari segi apa Gray itu adikmu?! Apakah kau pantas disebut seorang kakak ketika kau mengacuhkan keberadaanya? Pantaskah kau dipanggil kakak ketika kau tidak ada di waktu ia susah? Di waktu ia membutuhkanmu? Masih pantaskah kau disebut kakak dengan perlakuanmu yang tidak jauh dari sikap ayahmu terhadapnya?! Hah?!"
"Aku tahu kalau selama ini aku salah, nek. Tapi, tidak bisakah kau memberiku satu kesempatan lagi untuk merawatnya? Semua orang berhak mendapatkan kesempatan ke dua."
Keenan Zayn Fritz, akhirnya angkat bicara dan memberanikan diri untuk membela serta mempertahankan adiknya itu.
Ia tidak mau kehilangan adiknya yang paling ia sayangi dalam diam.