"Ada apa ini March?" Tanya Azriel yang tidak sengaja kembali karna ada sesuatu yang tertinggal dan harus di ambi.
"Dia... Dyakayla..."
"Ada apa dengannya? Bicaralah dengan jelas jangan membuatku menunggu! Aku sibuk!"
"Dyakayla... Dia... Dia.. b... Buta" katanya dengan mata berkaca-kaca karna mengetahui penyebab kebutaannya.
"Apa?! Jangan bercanda!" Kata Azriel tidak percaya berjongkok di hadapan sang adik dan menatapnya.
Dyakayla dengan polosnya masih mencermati perbincangan mereka, ia belum memahami pembicaraan mereka karna ia masih berlatih mengikuti perbincangan dalam tempo cepat. Selama ini Dyakayla hanya berbicara seadanya saja dan mendengar perbincangan saudara serta orang yang ada di rumahnya dengan tempo yang lambat.
"Dyakayla!" Panggil Azriel menggenggam kedua bahu sang adik.
"Hei, hei, tidak bisakah kalian berpura-pura tidak tahu? Tolong hargai usahanya yang telah berusaha menyembunyikan ini dari kalian. Lagi pula ini adalah buah dari kesalahan kalian sendiri."