"Bisakah kau bekerja sama sebentar denganku? Aku tidak serius, aku hanya ingin membuatnya keluar dari persembunyiannya." Kata March pelan kepada Azriel
"Andai saja waktu itu orang tua kita tidak melahirkannya, semuanya akan baik-baik saja sampai saat ini."
"Kau ada benarnya juga, andai orang tua kita tidak mempertahankannya. Andai mereka rela melepaskannya pasti hidup kita akan tentram tanpa khawatir kapan kita akan meninggalkan dunia ini." Kata Azriel ikutan memainkan perannya yang saat itu mengetahui rencana sang adik.
Hati Dyakayla begitu sakit saat mendengar perkataan ke dua kakaknya itu. Seperti ada yang menghancurkannya menjadi kepingan kaca yang halus hingga tidak dapat di perbaiki lagi.
"Dyakayla keluar kau! Aku tahu kau disini!"
Dyakayla mematung tidak bergerak seakan lupa bagaimana caranya bergerak. Ia terlalu takut untuk keluar.
"Dyakayla keluar!" Azriel yang tadinya kalem ikutan karena terpancing emosinya March.
Dyakayla memegang erat bajunya ketakutan.