Unduh Aplikasi
3.6% LOVE CHALLENGE / Chapter 14: Tetap Menjadi Pelindung

Bab 14: Tetap Menjadi Pelindung

"Kenapa Cantika kayanya nyaman-nyaman aja ya sama cowok itu? Apa jangan-jangan mereka berdua ada apa-apanya? Tapi kok tega si Cantika bersikap kaya gini sama gua?" pikir Aksa di dalam hatinya.

Cantika yang melihat sikap Aksa yang beda kepadanya juga bertanya-tanya sendiri di dalam hatinya. Karena Cantika tidak tahu apa yang sedang Aksa rasakan saat ini. Cantika terus melihati Aksa dari tempat duduknya.

"Aksa kenapa ya? Kok dia diam aja si? Biasanya juga dia kan selalu sambut aku dengan senyumannya selama ini," pikir Cantika di dalam hatinya.

Akhirnya Aksa dan Cantika hanya saling memikirkan satu sama lain tanpa bertanya langsung. Hingga akhirnya salah satu Guru yang akan mengajar di kelas mereka datang. Dan sekarang mereka semua melakukan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas hingga jam pelajaran selesai. Baru setelah itu semua murid di perbolehkan untuk istirahat selama satu jam kedepan. Sampai nanti mereka semua harus kembali ke dalam kelas masing-masing untuk melanjutkan kegiatan belajar mengajar yang sempat tertunda.

Kring... Kring…. Kring…

Kini bel istirahat sudah berbunyi. Tetapi Aksa yang biasanya langsung mengajak Cantika untuk makan bersama di kantin, sekarang Aksa hanya terdiam saja. Hingga akhirnya Cantika lah yang memulai pembicaraan diantara mereka berdua.

"Aksa. Kita makan di kantin yu," ajak Cantika.

"Kamu makan sendiri aja. Atau sama teman kamu. Aku lagi ga pingin makan."

"Kenapa? Kamu sakit?"

"Engga."

Kemudian setelah itu Aksa pergi meninggalkan Cantika begitu saja. Entah akan pergi kemana Aksa kali ini. Cantika hanya bisa melihati kepergian Aksa dari tempat duduknya.

"Aksa kenapa ya? Sikap dia hari ini beda banget ke aku," pikir Cantika di dalam hatinya.

"Kalo gitu aku ke kantin sendiri aja deh. Aku beli makanannya aja. Nanti aku makannya di kelas. Sekalian beliin buat Aksa juga," sambungnya.

Akhirnya Cantika memtuskan untuk pergi ke kantin sendirian. Tanpa Aksa atau teman kelas yang lainnya. Lagi pula Cantika hanya membeli makanan untuk di bungkus saja. Tidak untuk makan di kantin. Tetapi sayangnya ketika sedang berada di kantin, tiba-tiba ada dua orang laki-laki yang menggoda Cantika. Mereka berdua adalah termasuk laki-laki yang mengagumi kecantikan Cantika juga. Cantika pun mulai merasa tidak nyaman dengan keberadaan mereka berdua di kantin.

"Mereka mau apa si? Kenapa liatin gua nya gitu banget?" pikir Cantika di dalam hatinya.

Kemudian Cantika langsung pergi begitu saja meninggalkan mereka berdua. Cantika tidak mau meladenin dua laki-laki itu. Tetapi ketika Cantika hendak pergi meninggalkan mereka, dua laki-laki itu justru malah menghalanginya.

"Mau kemana si cantik? Buru-buru banget. Kita makan dulu lah di sini. Jam istirahat juga masih lama."

Cantika semakin merasa tidak nyaman berada di sana. Apalagi sekarang ini tidak ada Aksa yang bisa melindunginya.

******

Ternyata Aksa sekarang ini sedang berada di belakang sekolah bersama dengan beberapa temannya. Walaupun Aksa terkenal dengan laki-laki yang pendiam dan tidak banyak teman, tetapi Aksa juga tetap mempunyai beberapa teman. Justru temannya adalah kakak kelasnya. Entah kenapa Aksa lebih suka bergaul dengan kakak kelasnya daripada dengan teman sebayanya sendiri. Di sana Aksa dan ketiga teman yang lainnya sedang merokok bersama. Sambil Aksa sedang mmeikirkn sikap Cantika yang menuurtnya berubah pada hari ini.

"Lu kenapa si? Kayanya lagi banyak pikiran banget," tanya salah satu temannya.

"Engga. Gua ga kenapa-kenapa."

"Pasti masalah cewek yang teman kelas lu itu ya?"

Teman-teman Aksa memang sudah sedikit tahu tentang sosok wanita yang sedang dekat dengan Aksa. Yaitu Cantika. Sehingga mereka bisa menebak Aksa dengan tebakan yang tepat.

"Engga. Bukan."

Namun walaupun begitu tetapi Aksa tidak mau jujur dengan teman-temannya. Tidak lama kemudian datang seorang laki-laki sambil berlarian menghampiri Aksa dan teman-temannya dengan wajah yang sedikit cemas. Dia memanggil nama Aksa.

"Aksa, Aksa," teriaknya.

"Kenapa si?"

"Itu, di kantin si Cantika lagi di godain sama dua cowok."

"Apa? Kenapa gal u tolongin?"

"Ga enak lah. Lagian kan yang lebih berhak it ulu. Lu bantu di asana. Pasti dia juga lagi butuh lu sekarang."

Aksa hanya terdiam saja. Tiba-tiba Aska teringat dengan kejadian tadi pagi di dalam kelas. Dimana Cantika bersikap cuek kepadanya dan justru malah dekat dengan laki-laki lain.

"Lu tunggu apa lagi? Udaah sana samperin si Cantika. Jangan sampai lu menyesal nantinya."

"I… Iya. Yaudah kalo gitu gua ke kantin dulu ya semuanya."

"Yoi, bro."

Akhirnya Aksa pergi juga untuk menyelamatkan Cantika. Walaupun sebenarnya Cantika juga pastinya tidak akan di apa-apain oleh dua laki-laki itu. Karena mana mungkin mereka berdua berani macam-macam di sekolah. Apalagi keadaan di kantin sangat ramai. Sehingga akan banyak pasang mata yang menjadi saksi jika mereka macam-macam dengan Cantika.

******

Di kantin.

"Aksa. Lu kemana si? Gua butuh lu sekarang," ucap Cantika di dalam hatinya.

Tidak lama kemudian Aksa datang dengan gagahnya menghampiri Cantika yang sedang ketakutan. Cantika pun langsung merasa aman ketika Aksa datang ke hadapannya.

"Aksa?"

"Kalian kenapaa ngehalangin jalan Cantika? Kalian mau macam-macam sama dia?" ucap Aksa.

"Oh ini dia nih pahlawannya. Pahlawan kesiangan. Hahaha."

"Hahaha."

"Kamu jangan terpancing sama mereka ya. Kamu jangan emosi," ucap Cantika tepat di depan telinga Deon.

"Lebih baik kalian pergi dari sini. Atau kalian mau habis di tangan gua?"

"Cabut aja yu cabut," bisik salah satu diantara mereka.

"Yaudah, yu. Sampai jumpa nanti cantik."

Akhirnya dua laki-laki itu pergi juga dari hadapan Cantika dan Aksa. Walaupun di akhiri dengan menggoda Cantika terlebih dahulu. Aksa yang mendnegarnya juga merasa sangat kesal dengan sikap mereka berdua. Tetapi Aksa menahan emosinya. Karena Aksa ingat dengan kata-kata Cantika jika dirinya tidak boleh bertengkar lagi dengan siapapun. Sehingga kali ini Aksa hanya menahan emosinya dengan cara mengepalkan kedua tangannya dengan sangat erat.

"Udah ya kamu ga usah emosi. Aku ga kenapa-kenapa kok. Makasih ya kamu udah nolongin aku lagi," ucap Cantika.

"Sekarang lebih baik kamu langsung masuk ke dalam kelas sekarang," jawab Aksa sambil meninggalkan Cantika.

Sekarang Aksa dan Cantika memutuskan untuk segera kembali ke dalam kelas. Karena Aksa tidak mau sampai Cantika di ganggu lagi oleh laki-laki lain. Jam istirahat juga sebentar lagi selesai.

"Aksa kenapa si? Jutek banget sama gua," pikir Cantika di dalam hatinya.

Kemudian setelah itu Cantika juga pergi meninggalkan kantin. Cantika mengikuti langkah Aksa tepat di belakangnya sambil menatap punggung Aksa. Karena menurutnya sikap Aksa kali ini sangat aneh. Namun walaupun begitu tetapi Aksa tetap mau menjaga dan melindungi Cantika dari orang-orang yang ingin menganggunya.

-TBC-


next chapter
Load failed, please RETRY

Hadiah

Hadiah -- Hadiah diterima

    Status Power Mingguan

    Rank -- Peringkat Power
    Stone -- Power stone

    Membuka kunci kumpulan bab

    Indeks

    Opsi Tampilan

    Latar Belakang

    Font

    Ukuran

    Komentar pada bab

    Tulis ulasan Status Membaca: C14
    Gagal mengirim. Silakan coba lagi
    • Kualitas penulisan
    • Stabilitas Pembaruan
    • Pengembangan Cerita
    • Desain Karakter
    • Latar Belakang Dunia

    Skor total 0.0

    Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
    Pilih Power Stone
    Rank NO.-- Peringkat Power
    Stone -- Batu Daya
    Laporkan konten yang tidak pantas
    Tip kesalahan

    Laporkan penyalahgunaan

    Komentar paragraf

    Masuk