"Kasihan banget Bulan. Pasti dia sedih banget karena di tinggal sama Mamamhnya. Dia pasti sangat kehilangan sosok Ibu di samping. Apalagi Febian. Febian itu kan kakak yang sangat baik bagi Bulan. Pasti Bulan akan sangat merindukannya," ucap Nemek Bulan di dalam hatinya sambil memandangi cucu kesayangannya itu.
Tanpa di sadari air mata kembali keluat dari kedua mata Neneknya itu. Bulan yang menyadarinya pun langsung menghentikan makannya dan bertanya kepada Neneknya.
"Nenek kenapa? Nenek nangis ya? Nenek jangan nangis dong. Kalo nenek nangis, nanti aku ikut sedih juga," ucap Bulan.
Nenek Bulan langsung menghapus air matanya. Karena dia tidak mau jika cucu kesayangannya tahu kalau dirinya sedang sedih juga karena masalah perceraian Ayah dan Mamahnya.
"Engga, Nenek ga apa-apa. Ini air mata bahagia. Soalnya kamu udah besar, makannya banyak."
"Oh gitu."
"Udah sore sayang. Kita pulang ke rumah kamu yu. Nenek antar ya."
"Iya Nek."