"Kamu udah siap berangkat ke Australia nak?" tanya Ayah Febian.
"Udah, Pah."
"Bagus kalo gitu. Papah serahin semuanya ke kamu ya. Papah percaya sama kamu kalo kamu bisa urus semuanya. Karena kamu itu adalah anak Papah yang paling hebat."
"Iya, Pah. Insyaallah Febian juga akan menjaga kepercayaan Papah."
"Bagus nak, bagus. Yaudah kalo gitu kamu hati-hati di jalan ya. Maaf Papah ga bisa antar kamu ke bandara. Soalnya pagi ini Papah sama kak Felysia kan akan ada rapat sama karyawan kamu tentang perpindahan pemegang perusahaan kamu untuk sementara ini."
"Jadi Papah sama kak Felysia mau melakukan rapat itu hari ini juga? Bahkan di saat gua mau pergi kaya gini. Bukannya mereka antar gua ke bandara. Malah sibuk ngurusin perpindahan jabatan di kantor gua," pikir Febian di dalam hatinya.
"Ga apa-apa kan Febian? Kok kamu diam aja si? Kamu ga suka ya kalo Papah sama kak Felysia lakuin ini semua?" tanya Ayahnya yang melihat Febian sedang melamun saja.