Sebelumnya Sheila tak pernah menyangka ia akan menghianati perusahaan dimana ia mengabdi selama bertahun tahun. Tempatnya menggantungkan hidupnya setelah papanya meninggal dan ibunya terpaksa harus menikah dengan pria tua bangka yang merebut segala miliknya.
Kini ambisinya hanya satu membuat dirinya pantas untuk Arya dengan segala cara yang ia mampu. Termasuk menghalalkan segala cara.
.
.
"Sheila kau sudah buat proposal untuk DD GROUP?"
"Sudah pak.. filenya sudah siap. Apa perlu saya mengatur jadwal pertemuannya?"
"Tak usah biar nanti aku hubungi Amanda sendiri."
"Baiklah. Tapi apakah saya perlu ikut?"
"Tentu. Karna ini berhubungan dengan pekerjaan." Jawaban Arya tentu saja membuat Sheila kecewa. "Nanti saat makan siang kita ketemuan dengan Amanda."
"Baik pak." Ucap Sheila dengan setengah hati.
Setelah waktu makan siang tiba kini Arya beserta Sheila sudah janjian dengan Amanda dan sekretarisnya di sebuah cafe untuk membahas proyek kerjasama baru di antara perusahaan mereka.