"Bersabarlah.. segala sesuatu butuh proses sayang.." Cipto mencoba menyentuh Sheila yang langsung di tepis mentah mentah.
"Kau sangat berbeda dengan ibumu. Jika aku bertemu denganmu sebelumnya di usia ini. Harusnya kau saja yang aku nikahi waktu itu. Ahh sayang sekali waktu itu kau masib sangat muda."
"Jangan mengalihkan pembicaraan."
"Pesanlah sesuatu!! Sebelum kau kembali bekerja." Tawar Cipto untuk Sheila.
"Maaf. Aku kesini tidak untuk minta makan. Jika memang tak ada yang perlu di bahas lagi. Sebaiknya aku pergi." Sheila beranjak dari duduknya lalu pergi tanpa permisi. Baginya antara dirinya dan Cipto hanyalah sebuah kesepakatan. Ia tak mau melebarkan urusan kemana mana.
Cipto hanya menggeleng menatap kepergian perempuan yang berstatus sebagai anak tirinya. Sheila mulai menjauh dari kejauhan Cipto bisa melihat anak tirinya itu melenggang dengan langkah yang elegan tubuhnya yang sexy bergoyang pada tiap langkahnya membuatnya menaik turunkan jakunnya.