"Tentu saja aku harus mencarinya," jawab Ryou. Dia masih mencoba untuk sabar dan tidak meninggikan intonasinya di hadapan Elisio.
"Itu tidak perlu," balas Elisio.
Ryou naik pitam. Tidak ada kata sabar untuk seseorang yang telah menyepelekan keselamatan adiknya. Tanpa banyak bicara lagi, Ryou langsung pergi meninggalkan Elisio. Menghajar Elisio hanya akan membuang-buang waktu menurut Ryou. Yang menjadi prioritasnya sekarang adalah Kin.
Namun Elisio juga dengan cepat menahan Ryou. Dia memegangi pergelangan tangan Ryou dan menghalanginya untuk pergi dari sana.
"Apa-apaan kau ini?! aku sedang ingin menyelamatkan nyawa adikku! apa kau tidak punya perasaan?! bayangkan bila kau yang berada di posisi ku dan mendapati saudarimu dari bahaya?!" seru Ryou. Nada bicaranya mulai meninggi.
"Itu tidak akan terjadi," sanggah Elisio.