Saat itu waktu menunjukkan siang hari. Seperti hari-hari biasanya, matahari bersinar dengan terik. Hawa panas menerpa tubuh.
Zhang Yi sedang berjalan seorang diri. Ia berjalan santai, seolah-olah dirinya sudah tidak merasakan rasa panas yang diberikan oleh matahari.
Padahal saat itu, keringat sudah membasahi seluruh tubuhnya. Tapi ia tetap berjalan dengan tenangnya.
Jalanan itu lumayan ramai. Banyak para warga yang berlalu-lalang. Toko-toko milik para warga sudah buka. Keadaan warung makan penuh oleh pengunjung. Maklum, sekarang sudah tiba jam makan siang.
Zhang Yi memandang ke kanan dan kiri. Ia sepertinya sangat senang menikmati semua yang ada di depan matanya.
Sayang sekali, tujuannya sekarang bukan ke toko ataupun ke rumah makan. Tujuannya saat ini adalah ke sebuah kuil.
Sebuah kuil berdiri dengan gagah di depan sana. Dari semua bangunan yang ada, rasanya hanya kuil itu saja yang mempunyai aura agung.