Aku saat itu masih tinggal di kota Tangerang, dan sudah kuliah semester satu. Aku mempunyai tetangga dan Sering aku main ke tempat tetanggaku yang kebetulan seorang dokter.
Istri Pak dokter itu lumayan cantik, dia berumur sekitar 25 tahun dan baru mempunyai 1 anak yang masih TK. aku kerumah tetanggaku yang kebetulan suaminya saat itu sedang dinas luar.
"Nang, Tante ngantar Ronny dulu ya.. tolong jaga rumah bentar," katanya sambil lalu.
Gw langsung cepat2 stel Film Bokep Di ruang tamu sambil telanjang bebas membayangkan Tante Gw Tani
Sial, tiba-tiba Tante Tanipulang, dan masuk lewat pintu belakang, ketahuan deh.
"Nang? Kamu nonton gituan jangan diruang tamu dong ntar ketahuan sama orang, Sini kekamar tante aja nontonnya" katanya.
Bagai kesambar petir aku kaget, rasanya lututku tidak mau kompromi alias bobrok.
"Iya Tante.." jawabku gemetar.
Kukeluarkan kaset itu, terus kupindahkan video ke kamar Tante Tani. Aku biasa bermain di kamar Tante Tani. Begitu serius aku melihat film, tapi Tante Tanimalah tertawa,
"Nang tante kayaknya terangsang deh sama film ini, Kamu maukan muasin tante?" tanya Tante Tani.
"Aa..hh Gimana yah tan, Kalau tante nggak keberatan Danang mau!" jawabku menatapnya dalam.
"Yasudah kamu baringlah" katanya.
Wah saat itu aku tambah deg-degan, soalnya di kamar cuma aku dan dia! Tiba-tiba aku melihatnya lagi Wah Tante Tani cuma memakai BH dan CD!
Tante Tani dari belakangku mencium punggungku dan meremas kejantananku sambil sepertinya merangsang dirinya sendiri.
"Nang kamu bantu kasih kepuasan yah sama tante!" katanya.
"I.. Iya Tante.." jawabku sambil merasakan sesuatu yang belum pernah kurasakan.
"Nang.. Tante punya sesuatu.. kamu tiduran dulu ya.." kata Tante Tani mesra.
"Iya Tante.." jawabku sambil menuruti perintahnya.
Tanpa kusadari, aku merasakan sesuatu yang hangat menyelimuti diriku, rasa hangat tersebut berasal dari kejantananku yang diremas-remas dengan sangat halus. Kubuka mataku, ternyata Tante Tani telah membenamkan batang kemaluanku ke dalam liang senggamanya. Sambil menjerit lirih Tante Tani mengurut batang kemaluanku dengan miliknya.
Wajah Tante Tani mulai kelihatan merah tertahan. Sedetik kemudian kurasakan getaran yang aneh dan mengurut lebih keras batang nikmatku.
"Tante.. Goyaanngg lebihh kencangg dong tante" kataku pada Tante Tani.
"iyyah..iyyaah Danang Sayangg Iyyahh" desahnya sambil bicara.
20 menitan kontolku digoyang tante Akhirnya ada sesuatu yang memancar melalui batang kemaluanku.
"Nang, kamu.. akh.. ah.. ah.." Tante Tani sambil terbata mendekap erat tubuhku.
Sekarang rasanya kejantananku tidak begitu merasakan pijatan yang lembut. Kemudian Tante Tani melepaskan batang kejantananku dari miliknya.
"Nang,.. kamu baru pertama ya.." bisik Tante Tani sambil tersenyum.
"Nang, cium memek Tante ya.." kata Tante Tani .
Aku cuma bisa mengiyakan sambil rasanya kepala ini bingung. Kuikuti perintahnya, kuciumi dan ia meraih tanganku ke payudaranya. Karena aku baru pertama kali nonton apalagi beginian aku agak grogi juga. Namun akhirnya aku agak terbiasa. "Ah.. ah.. Nanggg.. Nang.. akh.." sepertinya Tante Tani baru merasakan orgasme setelah aku duluan tadi. Kemudian ia memeluk erat diriku, keras sekali. "Tante.. Tante.." aku mencoba mencium Tante Tani yang cantik karena aku sudah tidak kuat lagi. Batang kemaluanku telah mengeras kembali. Kupeluk Tante Tani dengan keras dan kuremas payudaranya dengan kuat.
"Tante.. tolong Tante.." desahku dengan nafas tersengal-sengal. "Nang.. kamu.. ka.. kamu suka..?" tanyanya sambil nafasnya mulai memburu lagi.
"Iya Tante.." balasku mesra.
Kemudian Tante Ana mendudukiku lagi. Karena tahu saya belum berpengalaman, maka dengan dengan dia berada di atasku, dia bisa mengontrol dirinya cuma mungkin agak capek. Kelihatan peluhnya mulai membanjiri tubuhnya, membuat aroma yang begitu khas yang membuatku bertambah hanyut.
Sepertinya aku saat ini pemenangnya, karena aku merasakan getaran yang lebat dengan denyutan yang sangat sensasional. Air tubuhnya membasahi sekitar kejantananku.
"Nang kamu sekarang di atas yah.. Tante capek.." kata Tante Tani sambil memeluk keras tidak mau lepas dari tubuhku. Kugulingkan pelan sambil kupagut bibirnya dalam-dalam karena aku hampir sampai dan tak ingin aku harus mulai dari awal lagi.
Dengan style konvensional (karena yang kutahu baru itu) aku mulai mencoba memaju-mundurkan batanganku untuk dibenamkan ke dalam liang senggama Tante Tani . Rasanya seperti patah pinggangku (karena jarang olah raga kali) Tapi semua terkalahkan dengan rasa yang menyelimuti diriku. Tante Tani sepertinya mulai terangsang lagi, kupeluk dengan kuat sambil kumainkan pinggulku, terus sambil aku berpagutan hingga terasa batang kejantananku berdenyut-denyut dan gesekan dari dinding kemaluan Tante Tani makin kuat.
"Tante.. Tante.. ugh.. " aku memaggut bibir Tante Tani .
"Nang.." jawabnya mesra.
"Akh.. oh.. oh.." dan makin kupagut bibir Tante Tani .
"Ihh.. ii.. ahh.." hanya kata-kata itu yang keluar dari bibir Tante Tani .
Ternyata kami mendapat orgasme bersamaan. Akhirnya kami terkulai lemas sambil kupeluk dan tetap kupagut bibirnya.
"Tante.. maafkan Daanangg.. Daanangg nggak bisa ngontrol," bisikku.
"Mon.. ini salah Tante.. Tante telah meregut perjakamu," katanya sambil mendesah.
"Nang.. maafkan Tante, namun kamu jangan kamu lakukan pada wanita lain, cukup kalau kamu ingin, Tante mau melayanimu sampai kapan pun, jangan karena Tante telah menghilangkan keperjakaanmu kamu membalas dendam pada yang lain," bisiknya.
"Nang.. Tante nggak menjebakmu.. Tante memang rela hanya untukmu.. Tante kesepian.." balasnya sambil sesenggukan.
— Bab baru akan segera rilis — Tulis ulasan