Seina berpikir siapa yang sebaiknya ia tawari untuk ia ajak ikut serta di konsernya. Seina mencoba mengingat satu persatu teman dekatnya di dunia entertainment. Meski ia sudah cukup terkenal namun ia hanya memiliki beberapa teman dekat saja.
Seina melihat deretan nomor dalam kontak handphonenya. Ada banyak nama yang tertera di sana namun entah mengapa ia tak tau harus menghubungi siapa dan meminta bantuan kepada siapa.
Perempuan itu mengelus perutnya sambil memejamkan matanya. Ia mengenang perjalanan karirnya hingga sampai di titik ini. Tiba-tiba saja mata Seina langsung terbuka. Seina tersenyum karna ia menemukan jawaban siapa yang harus ia ajak untuk ikut perform di konsernya nanti.
Seina teringat tentang sahabatnya saat pertama kali ia ada di tempat karantina saat menjalani masa pelatihannya di ajang pencarian bakat yang ia jalani.