Unduh Aplikasi
3.07% Kompromi Cinta Sang Idola / Chapter 13: Diskualifikasi

Bab 13: Diskualifikasi

"Maaf jika acara saya ambil alih. Saya disini ingin memberikan pengumuman penting untuk semua orang." Ucap Pak Hari yang tiba-tiba saja mengambil alih microfone yang Daniel bawa.

Melihat rombongan dari pemilik stasiun tv sekaligus produser membuat semua orang jelas terheran-heran, terutama tiga kontestan tersisa yang bahkan sebelumnya mereka sedang harap-harap cemas dengan hasil polling sms dukungan untuk mereka.

"Saya disini untuk memberikan pengumuman jika salah satu dari kontestan harus di diskualifikasi karena menyalahi aturan. Dan melakukan kecurangan." ucap pak Hari dengan to the point.

Mendengar hal itu sontak saja semuanya kaget, suara-suara berisik dari pada penonton di studio mulai tak terkontrol setelah mendengar pengumuman itu. Semua penasaran siapa yang di diskualifikasi dan siapa yang melakukan kecurangan?

Semuanya tampak heran dan panik. Namun ada satu orang yang sepertinya mulai pahan dengan apa yang terjadi. Melihat kedatangan pak Hari, Devan seolah sudah paham dengan apa yang akan terjadi. Devan hanya tersenyum karena ternyata pak Hari mendengarkan kata-katanya.

"Salah satu kontestan telah melakukan kecurangan dengan memanipulasi hasil polling dengan tidak wajar. Bahkan dia juga berusaha menyogok untuk menjadi bisa pemenang."

Alea mendadak menjadi gugup, keringat dingin mulai keluar dari pori-pori tubuhnya. Jelas ia tau orang yang di maksudkan pak Hari adalah dirinya dan itu artinya dia akan di diskualifikasi dari ajang ini, bahkan disaat dan di detik-detik dirinya menuju kemenangan? Tapi bagaimana ini bisa terjadi? Apa yang telah papanya lakukan hingga membuat pak Hari semarah ini?

"Ajang pencarian bakat ini sudah berjalan sampai tujuh season, atau kurang lebih sudah 7 tahun. Dan baru kali ini ada yang berusaha untuk curang karena mengandalkan uang dan kekuasaan. Sekali lagi saya tegaskan jika acara ini adalah real mencari bibit-bibit unggul sesuai dengan kemampuan dan kualitas dari masing-masing peserta yang ada."

Ucapan pak Hari yang seolah bertele-tela tak langsung mengungkap siapa kontestan yang di maksud. Membuat semua orang menduga-duga dan membuat spekulasi sendiri.

"Pak Hari sebenarnya ada apa ini?" Daniel mendekat dan penasaran karena acara yang audah sampai pada puncaknya harus ada insiden dan pengumuman seperti ini.

"Jadi saya selaku produser dari acara ini ingin mendiskualifikasi Alea dari kompetisi menyanyi ini. Dan saya juga memberi peringatan tegas kepada semua orang agar hal seperti ini tak terjadi lagi di masa-masa yang akan datang." Ucapan Hari sontak membuat seisi studio gempar. Terutama para penggemar setia Alea yang tak menyangka dengan hal ini.

Deg

Alea sendiri sontak kaget ketika namanya di sebut bahkan di depan umum seperti ini. Tubuhnya mulai bergetar bukan hanya karena keterkejutannya tapi juga rasa malu yang kini mendera.

"Tapi pak. Bukankan Alea adalah kontestas yang berbakat? Dia juga memiliki suara yang bagus. Terlebih setiap minggunya dia selalu mendapatkan votting tertinggi." Daniel mencoba menggali penjelasan dari pak Hari.

"Ya. Saya sendiri tau jika Alea memang seorang yang berbakat. Ia memiliki suara yang indah dan penampilan yang menarik. Tapi seharusnya ia menggunakan kemampuannya dengan baik dan percaya diri dengan kemampuan yang dia miliki." Ujar Pak Hari memberi penjelasan. "Dia memang setiap minggu selalu dapat votting tertinggi karena memang ia menggunakan sejuta cara agar mendapatkan dukungan yang tinggi."

Alea sangat malu mendengar semua ini. Ia hanya menunduk dan tak mampu menatap kedepan tubuhnya masih gemetaran. Seina yang ada di samping Alea memperhatikan rivalnya tersebut.

Seina sendiri tak menyangka hal seperti ini terjadi, pantas saja Alea begitu percaya diri setiap minggunya bahwa ia akan menang. Padahal sebelumnya Seina cukup mengagumi sosok Alea yang sebenarnya memiliki bakat dan kemampuan. Sebenarnya walau tanpa kecurangan Seina yakin jika Alea pasti juga bisa menjadi seorang penyanyi yang baik.

"Dengan ini saya memutuskan jika kontestan atas nama Alea tak bisa melanjutkan kompetisi ini. Dan dengan ini juga saya memutuskan jika Alea di diskualifikasi dari acara ini." Ucap pak Hari dengan tegas. Keputusannya sudah final.

Mendengar keputusan akhir tersebut Alea mendadak lemas kakinya seolah tak mampu lagi menapak. Ia pada akhirnya jatuh pingsan. Selain karena shock alea juga merasa sangat malu. Seina dan nathan yang ada di dekat Alea spontan menahan tubuh tersebut agar tidak jatuh kebelakang.

Seina sendiri meletakkan kepala Alea di kedua pahanya mencoba untuk menyadarkannya. Semuanya tampak heboh dan suasana semakin tak terkendali.

"Nathan lebih baik bawa Alea kebelakang panggung saja..!!" Ucap Seina karena situasi yang sedang tidak kondusif.

Nathan pun setuju dan ia segera membopong tubuh lemas Alea menuju kebelakang panggung. Sementara pak Hari masih memberikan penjelasan jika ia tak segan untuk melakukan apupun demi menindak tegas sebuah kecurangan.

Acara malam ini benar-benar kacau. Kini di belakang panggung semua kru juga heboh menolong Alea yang tak sadarkam diri. Ada yang memberinya minyak angin dan ada yang membuatkan teh hangat.

Karena sadar dengan kegaduhan yang ia ciptakan Pak Hari langsung menutup acara tersebut dengan mengumumkan Nathan dan Sheina yang otomatis langsung maju kebabak selanjutnya.

Sebagian dari penonton bertepuk tangan terutama yang mendukung nathan dan Seina. Sedangkan yang mnejadi pendukung Alea gemtu saja bersorak dan berseru jika hal ini tidak adil.

Karena acara tersebit di siarkan secara live, otomatis hal ini seketika menjadi viral di sosial media. Pak Tony yang melihat bahkan ia juga mengadakan nonton bareng di halaman rumahnya merasa sangat marah dengan keputusan pak Hari. Ia tak menyangka pak hari akan melakukan hal ini, padahal jelas ia sudah memberikan segepok uang kepadanya unyuk menjadikan putrinya sebagai pemenang.

Pak Tony yang marah dan tidak terima langsung menuju mobilnya, memacunya dengan kecepatan tinggi. Ia menuju studio di mana acara tersebut berlangsung. Dari raut wajahnya ia tampak sangat terbakar api emosi, terlebih mengingat ketika putrinya pingsan di atas panggung. Ia berniat membuat perhitungan kepada pemilik stasiun televisi itu yang hanya mau uangnya saja namun merusak segalanya.

Ajang pencarian bakat itu malam ini ditutup dengan hasil akhir yaitu Nathan dan Sena yang berhasil masuk ke babak selanjutnya. Semuanya langsung bubar karena acara memang sedang kacau semua penonton mulai membubarkan diri dan keluar dari Studio termasuk juga para juri yaitu Devan Helena dan juga Arsya namun ketika curi itu tidak langsung pulang mereka kini berkumpul di belakang panggung untuk memastikan keadaan Alea baik-baik saja.

Alea yang masih pingsan mendapat perawatan dari beberapa orang setelah hampir 15 menit yang lalu Alea akhirnya sadar, saat ia membuka mata ia melihat beberapa orang berkumpul mengelilingi nya ia sebenarnya malu dengan apa yang terjadi dia yang sebelumnya sombong dan angkuh terlalu percaya diri jika dirinya bisa menang kini ini ia malah berakhir dengan keputusan didiskualifikasi dari ajang ini.


next chapter
Load failed, please RETRY

Hadiah

Hadiah -- Hadiah diterima

    Status Power Mingguan

    Rank -- Peringkat Power
    Stone -- Power stone

    Membuka kunci kumpulan bab

    Indeks

    Opsi Tampilan

    Latar Belakang

    Font

    Ukuran

    Komentar pada bab

    Tulis ulasan Status Membaca: C13
    Gagal mengirim. Silakan coba lagi
    • Kualitas penulisan
    • Stabilitas Pembaruan
    • Pengembangan Cerita
    • Desain Karakter
    • Latar Belakang Dunia

    Skor total 0.0

    Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
    Pilih Power Stone
    Rank NO.-- Peringkat Power
    Stone -- Batu Daya
    Laporkan konten yang tidak pantas
    Tip kesalahan

    Laporkan penyalahgunaan

    Komentar paragraf

    Masuk