"Ya sepertinya semua apa yang kau ucapkan itu benar. Jadi mereka memang bekerja sama hanya untuk numpang tenar dan untuk membuat nama mereka semakin terkenal? Lalu apakah mereka berdua tidak saling mencintai?" Nathan justru semakin penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi di balik hubungan Seina dan Devan.
"Entahlah. Kalau menurutmu sendiri bagaimana? Kalau aku sih gak yakin kalau diantara mereka punya hubungan cinta." Alea menyeruput kopinya yang sudah mulai dingin. Sementara cappucino Nathan sendiri juga baru sampai. Namun Nathan seolah kehilangan selera untuk meminum kopi pesanannya itu.
"Nathan, kenapa kau diam saja? sepertinya kau nampak seperti orang frustasi saja. Kenapa? Bukankah kau sendiri sekarang sudah mulai banyak job?"