"Aku sudah bosan padamu, s*alan!" Marino menjawab pertanyaan Mickey dengan setengah berteriak kesal dan segera menutup teleponnya, sementara Chika mencuri dengar pembicaraan mereka dengan diam-diam.
Di lain sisi, Mickey, yang dijawab dengan ketus oleh Marino, merasa bingung.
Apa salah dirinya hingga diperlakukan dengan seperti itu?
Mengapa cecunguk itu marah padanya?!
Bukankah ia hanya menelepon Marino untuk mengajaknya bersenang-senang seperti biasanya?
Dengan kesal, Mickey memasukkan kembali ponselnya ke dalam kantong celananya dan merangkul wanita yang duduk di sebelahnya lalu mencium pipi wanita itu.
***
Kembali ke Apartemen Semanggi.
Chika merasa cukup terkejut ketika ia mencuri dengar jika Marino sudah bosan dengan Mickey.
Tiba-tiba saja, kedua matanya terbelalak dengan lebar ketika ia teringat saat ia pernah mendengar suatu gosip dari teman kerjanya jika ternyata sebenarnya Marino selama ini adalah seorang…
Gay��
Hai Semua!!!
Terima kasih karena kalian telah mendukung novel buatan aku ini dengan sepenuh hati.
Kali ini, aku ingin meminta maaf karena mulai senin depan aku akan agak sedikit sibuk, jadinya aku belum bisa update banyak bab dalam satu hari seperti kemarin-kemarin itu yaaa….
Tapi aku janji nih, aku akan kasih bab2 tambahan di akhir pekan (Sabtu/Minggu) kalau kita bisa bekerja sama dalam mencapai target:
1 bab di setiap kelipatan 100 batu kuasa
1 bab jika kita masuk ke peringkat 75 besar
2 bab jika kita masuk ke peringkat 50 besar
Semoga kegiatan aku bisa cepat kembali normal supaya aku juga bisa menulis dengan reguler kayak biasanya yaaaa….
Lumayan kan, kalian bisa dapetin banyak bab untuk dibaca di akhir pekan kalau target diatas terpenuhi.. Hehehe...
Nah untuk saat ini, aku minta tolong dukungan teman-teman, yaaaaa….
Makasih!!!