Waktu berlangsung dengan begitu cepat. Seolah mereka baru bertemu kemarin, kini Vano dan Galena semakin sibuk dengan urusan masing-masing. Bukan hanya sifat, jadwal kegiatan mereka pun bertolak belakang. Di kala Galena senggang maka Vano akan sibuk, dan ketika Vano senggang maka Galena akan sibuk dengan segala rutinitasnya.
Alasan sibuk bukanlah jadi suatu alasan untuk memprioritaskan seorang pacar.
Rasanya kalimat itu sangat bertentangan dengan hubungan Vano dan Galena. Mereka berdua bukanlah tipe yang memprioritaskan pacar, terutama Galena. Vano sangat sibuk mempelajari kegiatan bisnis David dan Vanya, belajar mengenai jalannya ekonomi di berbagai negara berbeda, orang seperti Vano tidak terlalu mengutamakan Ujian Nasional.
Halo semuanya, sebentar lagi kisah King Bullying akan segera berakhir. Ayooo kamu tim mana? Happy ending atau Sad ending?