Meskipun Rong Huai berbicara terlalu cepat karena sedikit tergesa-gesa, keyakinannya yang kuat bisa dirasakan dari nada bicaranya yang mantap. Dia benar-benar percaya pada Xiang Yi. Pemuda ini memiliki darah muda yang berapi-api. Meskipun dia masih naif dan bahkan jika dia terlalu kekanak-kanakkan, tanpa sadar semangatnya menular.
Xiang Yi mengatur posturnya dan menegakkan duduknya. Dia bukannya meremehkan Rong Huai yang masih muda. Dia justru ingin bersikap sopan untuk menghargainya.
"Rong Huai, aku sangat senang mendengar kamu memiliki rencana belajar yang baru. Tapi, menandatangani kontrak dengan perusahaan bukan hal yang kecil," kata Xiang Yi, "Aku harap kamu bisa lebih mempertimbangkannya dengan sungguh-sungguh untuk sementara waktu."
"Hei… Kakak tidak menyukaiku?" tanya Rong Huai dengan cemas.