Anak itu tercengang saat melihatnya. Ketakutan berkelebat di wajahnya sambil ia bergegas berlari keluar. "Aku, aku sungguh tidak sengaja menabrak keretamu. Aku minta maaf, aku minta maaf. Jangan marah."
Ah Mao terkejut sejenak. Ia segera menarik anak itu ke belakang tumpukan jerami dan bertanya dengan cemberut, "Kamu dari keluarga Gu Chuanzong?"
Wajah anak itu memucat. "Jangan kasih tahu kakekku. Aku bisa minta maaf. Aku bisa minta maaf. Aku..."
"Tunggu, aku tidak datang untuk menyelesaikan perkara denganmu. Jangan gugup, jangan takut." Perasaan tidak enak berkelebat di hati Ah Mao. "Kamu memanggil Gu Chuanzong Kakek. Kamu cucunya. Siapa namamu?"
Anak itu melangkah mundur dan menggeleng, menolak untuk berkata.
Ah Mao ingin bertanya sesuatu, tetapi suara tajam tiba-tiba terdengar dari halaman. "Bian Tou, Bian Tou, kamu pergi ke mana? Bukankah aku suruh kau mencuci bajumu? Ada di mana kamu?"
Bian Tou?
Bian...