Akhirnya, dalam perjalanannya, ia bertemu dengan seorang pria.
"Kumohon, menjauhlah dariku.." kata Yukina dengan sedih.
"Kenapa?" tanya pria itu sambil kebingungan.
beberapa detik kemudian, pria itu pun tertikam.
Yukina terkejut ketika pria itu berubah menjadi bayangan setelah tertikam.
"Jadi, kau tidak bisa mengendalikan kekuatanmu, ya?" tanya pria itu.
Yukina pun tertunduk,
"Maaf, tuan, karena telah menusukmu."
pria itu pun tersenyum
"Aku tau kekuatanmu, itu adalah sihir yang jarang ditemui pada masa ini. Sihirmu adalah 'Windy blade' kan? Oh, aku hampir lupa, perkenalkan namaku adalah Maxen."
"Aku.. Yukina." balas Yukina.
"Yukina, nama yang manis.." kata Maxen sambil tersenyum.
"Kalau begitu, Maxen, aku memiliki sebuah permintaan. Permintaan ini sangatlah penting." kata Yukina dengan serius.
"Ada apa, Yukina?" tanya Maxen kebingungan.
"Bisakah kau... membunuhku?" kata Yukina.
Maxen pun terkejut dengan permintaan Yukina. Mengapa dia harus membunuhnya?
"Setelah melihat kekuatanmu tadi, aku yakin kamu pasti bisa membunuhku. Jadi, tolong, bunuhlah aku. Ini demi keamanan orang lain juga." kata Yukina.
"Aku.. tidak bisa.. dan aku pun tidak mau Yukina. Kita baru bertemu sekali. Bisa-bisanya aku membunuh kamu?" Jawab Maxen dengan lembut.
Tetapi Yukina membantah dan berkata,
"Lakukanlah saja! Aku sudah tidak tahan! Aku tidak ingin orang-orang disekitarku mati karenaku! Aku memiliki dosa yang amat besar! kumohon, bunuhlah aku!"
Tetapi, tentu saja, Maxen menolak permintaan Yukina. Lalu Maxen membawa Yukina ke sebuah tempat. Tempat itu terlihat seperti istana yang megah. Tetapi sebenarnya, itu adalah sebuah penjara para penyihir.
Maxen adalah seorang polisi penyihir, tugasnya ialah menahan para penyihir yang bersalah.
Maxen meletakkan Yukina ke dalam sebuah sel penjara.
"Tidak apa-apa, kau tidak akan membunuh siapapun disini." kata Maxen.