Unduh Aplikasi
2.86% Kakak Si Kembar / Chapter 10: Hawa nafsu Zevin terhadap Nafsya

Bab 10: Hawa nafsu Zevin terhadap Nafsya

"Maaf kak,izinkan saya untuk lewat"

Kemudian Laisya langsung mendorong Nafsya hingga terjatuh,lalu Nafsya langsung terkejut dan merasa sakit.Setelah itu,Laisya langsung menarik rambutnya Nafsya dengan sangat kencang.Nafsya langsung menangis karena merasa sakit dan ketakutan,lalu Laisya langsung berbicara

"Hei anak baru,lebih baik kamu jauhi Rizam.Kamu itu tak cocok menjadi pacarnya,dan aku yakin jika Rizam koma itu gara - gara kamu"

Nafsya hanya bisa menangis tanpa meresponnya sama sekali,lalu Laisya dan kedua temannya langsung meninggalkannya.Lalu Nafsya langsung berdiri kemudian membasuh wajahnya agar tak terlihat seperti habis menangis.

Lalu Nafsya langsung keluar dari kamar mandi dan menghampiri Narina dan Nadia lagi,Narina yang melihat Nafsya seperti habis menangis langsung bertanya,

"Mengapa Kakak menangis?"

"Kakak gak nangis kok"

"Kakak gak boleh berbohong,kita tahu jika Kakak itu habis menangis" respon Nadia

"Baiklah,karena Kakak sudah ketahuan jadi Kakak beritahu alasannya"

"Apa itu?" respon Narina dan Nadia secara bersamaan

"Kakak menangis karena hanya kepikiran Rizam" respon Nafsya dengan berbohong karena dia tak mau menceritakan hal yang sebenarnya agar tak menjadi beban mereka

Lalu Narina dan Nadia langsung memeluk Nafsya,kemudian Narina langsung berbicara

"Kakak jangan bersedih lagi,kita harus banyak - banyak berdoa agar Kak Rizam secepatnya siuman"

Nafsya hanya meresponnya dengan memeluk erat Nadia dan Narina,lalu Nafsya langsung berbicara

"Yasudah,ayo Kakak antar kalian berdua ke kelas.Sebentar lagikan istirahat akan berakhir"

Kemudian mereka bertiga langsung meninggalkan Kantin untuk menuju ke Kelasnya Narina dan Nadia.Setelah itu,dia langsung berjalan menuju ke Kelasnya.Tetapi tiba - tiba Zevin langsung mendekatinya.

"Hai cantik,ke kelas bareng yuk!" tutur Zevin sambil mencolek pipinya Nafsya

"Jangan seenaknya kau memegang pipiku,lagiankan kamu juga telah dikalahkan oleh Rizam"

"Jangan pedulikan anak itu,lagiankan dia juga sekarang sedang koma.Palingan tak lama lagi juga akan mati"

"Jaga ucapanmu!" respon Nafsya sambil menangis

Kemudian Zevin yang melihat Nafsya menangis langsung memeluk Nafsya namun dengan cepatnya Nafsya menghindarinya lalu berlari,tetapi dengan cepatnya Zevin mengejar Nafsya lalu dia langsung menariknya.

Setelah itu,dia langsung mendorong Nafsya hingga menyandar ke tembok.Lalu dia berencana ingin mencium Nafsya.

"Kau tak boleh seenaknya menciumku"

Lalu Nafsya langsung berteriak sedangkan siswa yang melihatnya hanya diam saja karena mereka takut dihajar oleh Zevin.Tetapi tiba - tiba Narita datang,kemudian dia langsung mendekati Zevin.

Setelah itu,dia langsung memukul pundaknya Zevin lalu mendorongnya hingga terjatuh.Lalu Nafsya pun langsung memeluk Narita sambil menangis.Kemudian Zevin langsung bangun dengan penuh amarah lalu dia langsung berbicara

"Sepertinya ada yang berani kepadaku"

Ketika Zevin ingin memukul Narita,tiba -tiba Narina dan Nadia langsung datang lalu menendang Zevin hingga tersungkur kembali.

"Dasar lemah!beraninya melawan perempuan,cepat pergi!jika tidak mau maka akan aku panggilkan guru"

Dengan terpaksa Zevin meninggalkan mereka,lalu Narina dan Nadia langsung mendekati Nafsya yang masih menangis sambil memeluk Narita.Lalu Narita langsung berbicara,

"Ayo kita ke kelas sekarang!kamu jangan takut karena ada aku dan kedua adiknya Rizam"

Lalu Nafsya terpaksa mengikutinya walaupun masih takut kepada Zevin.Kemudian Para murid langsung melanjutkan lagi kegiatan belajarnya dan saat beberapa lama kemudian kegiatan belajar pun sudah selesai.

Dikarenakan Narita ada kegiatan sehingga dia buru - buru pulang dan meninggalkan Nafsya.Kemudian Nafsya memberanikan diri untuk keluar dari kelas,tetapi dikelas tersebut masih ada Zevin.

Lalu Nafsya langsung berlari menuju pintu namun dengan cepatnya Zevin menghalangi pintunya lalu mengunci pintu tersebut.

"Hai cantik!mau kemana?"

Nafsya pun merasa sangat ketakutan sekali dan ingin menangis kembali,lalu Zevin yang melihatnya langsung berbicara

"Jangan takut!aku cuman mau berdua aja kok sama kamu disini"

"Tolong biarkan aku keluar!"

"Aku akan mengizinkan kamu keluar setelah aku bersenang - senang denganmu"

Lalu Zevin langsung mengeluarkan rantai dari tasnya.Setelah itu,dia langsung mengikatkan rantainya pada kedua gagang pintu lalu dia langsung memasang gemboknya.Setelah itu,Zevin langsung melangkah mendekati Nafsya.

Kemudian Nafsya langsung mundur,lalu dia langsung berbicara

"Apa yang ingin kau lakukan?Cepat hentikan langkahmu dan biarkan aku pergi,atau aku akan berteriak"

"Silahkan saja,tak akan ada orang yang mendengarkannya karena seluruh orang disekolah ini telah pergi"

Lalu Nafsya langsung berteriak,

"TOLONG...."

Kemudian Zevin dengan cepatnya menutup mulut Nafsya dengan tangannya.Lalu dia langsung mengeluarkan tali dari tasnya kemudian Zevin langsung mengikat tangan dan kakinya Nafsya dengan paksa.

"Zevin... Tolong lepaskan aku"

Setelah itu,Zevin langsung mengeluarkan lakban lalu mulitnya Nafsya langsung ditutup dengan lakban.

"Nah kalo kayak gini kan aku jadi bisa leluasa untuk melakukannya"

Nafsya pun langsung menangis.Kemudian Zevin langsung memeluk tubuhnya Nafsya dengan eratnya sambil tersenyum karena merasa sangat puas sekali.Sementara itu,Narina dan Nadia yang samar - samar mendengar suara orang meminta tolong pun langsung kembali ke dalam dan menelusuri tiap kelas.

"Ouh iya,apa jangan - jangan tadi itu suara Kak Nafsya?dan sepertinya aku belum melihat dia keluar dari kelasnya" tutur Narina

"Ayo kita ke kelasnya" respon Nadia

Kemudian mereka berdua langsung berlari menuju ke kelasnya Nafsya.Lalu mereka berdua yang melihat pintunya tertutup,mereka pun langsung membukanya namun tak bisa.Lalu Narina langsung berbicara

"Nadia,ayo kita dobrak pintunya!"

Lalu Nadia langsung meresponnya dengan anggukan kepala,dengan sekali dobrakan akhirnya pintu langsung terbuka.Mereka berdua langsung terkejut melihat Zevin yang memeluk Nafsya yang sedang terikat.

Kemudian Narina langsung mendekatinya,lalu dia langsung menarik Zevin untuk menjauhi Nafsya.

"DASAR LAKI - LAKI MESUM!" sentak Narina

Zevin tak tinggal diam,lalu dia langsung menyerang Narina tetapi Nadia tak tinggal diam juga.Dia langsung membantu Narina menyerang Zevin.Walaupun sabuk taekwondo Zevin setara dengan Rizam tetapi Narina dan Nadia yang berbeda 1 tingkatan bisa dengan mudahnya membuat Zevin tersungkur dengan beberapa luka dibagian wajah dan tubuhnya.

Tiba - tiba seorang Satpam langsung datang ke kelas karena mendengar suara orang yang berkelahi,lalu satpam tersebut langsung berbicara

"Mengapa kalian bertiga berkelahi?"

Lalu Narina langsung berbicara,

"Kamu lepaskan tali yang mengikat Kak Nafsya sedangkan aku akan berbicara dengan Pa Satpam"

Kemudian Nadia langsung mendekati Nafsya lalu melepaskan tali yang mengikatnya sedangkan Narina yang sudah mendekati Satpam lalu dia langsung berbicara,

"Jadi begini Pa,kami berdua mencegah Kak Zevin yang memeluk Kak Nafsya dengan paksa hingga membuatnya menangis dan yang lebih parahnya lagi Bapak bisa lihat sendirikan"

Lalu Satpam tersebut ....


next chapter
Load failed, please RETRY

Hadiah

Hadiah -- Hadiah diterima

    Status Power Mingguan

    Rank -- Peringkat Power
    Stone -- Power stone

    Membuka kunci kumpulan bab

    Indeks

    Opsi Tampilan

    Latar Belakang

    Font

    Ukuran

    Komentar pada bab

    Tulis ulasan Status Membaca: C10
    Gagal mengirim. Silakan coba lagi
    • Kualitas penulisan
    • Stabilitas Pembaruan
    • Pengembangan Cerita
    • Desain Karakter
    • Latar Belakang Dunia

    Skor total 0.0

    Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
    Pilih Power Stone
    Rank NO.-- Peringkat Power
    Stone -- Batu Daya
    Laporkan konten yang tidak pantas
    Tip kesalahan

    Laporkan penyalahgunaan

    Komentar paragraf

    Masuk