Tidak lama setelah itu, para tentara yang diberikan tugas untuk menghitung hasil perburuan binatang buas di Gunung Raja pun kembali ke Lapangan Kerajaan.
Seorang jendral bertubuh kekar, yang mengenakan baju besi kylin perak, menyerahkan hasil perburuan untuk dinilai oleh Komandan Pangeran Yunwu.
Ia melihat gulungan kertas dari jendral dan melirik hasilnya. Matanya terbelalak ketika melihat nama yang tertera dalam daftar. Lambat laun, sebuah lengkungan senyum ia kembangkan. Ia berkata, "Ge Qian, mengapa bukan kau sendiri yang mengumumkan hasil dari Perburuan di Gunung Raja untuk penilaian tahun ini? Ksatria yang menduduki peringkat pertama akan dihadiahi Busur Raksasa!" Komandan Pangeran Yunwu mengembalikan gulungan kertas ke Ge Qian.
Ketika ksatria muda di Lapangan Kerajaan mendengar hadiah yang akan diberikan, dimana itu berupa "Busur Raksasa", maka mereka menjadi sangat antusias.
Busur Raksasa dikategorikan ke dalam Senjata Suci Seni Bela Diri tingkat empat, dimana itu bernilai lebih dari 10.000 koin perak.
Bagi seorang ksatria muda, mendapatkan Senjata Suci Seni Bela Diri tingkat empat adalah sebuah kebanggaan. Faktanya, Busur Raksasa adalah lebih dari sekedar senjata berharga. Ketika Komandan Pangeran Yunwu berusia muda, ia memenangkan Perburuan di Gunung Raja saat penilaian dan dihadiahi sebuah Busur Raksasa.
Siapakah yang akan menjadi pemenang pada ronde kedua penilaian, Perburuan di Gunung Raja?
Jendral yang mengenakan kylin armor itu membuka gulungan kertas. Ia menatap para ksatria yang berada di Lapangan Kerajaan, lalu berkata, "43 ksatria telah berpartisipasi dalam Perburuan di Gunung Raja. Dua dari mereka mati dan sembilan ksatria gagal memburu binatang buas. 32 ksatria lain berhasil berburu dan membunuh binatang buas."
Jendral mengumumkan peringkat penilaian mulai dari yang terbawah. "Peringkat 32 adalah Situ Hai dari Keluarga Situ. Ia berhasil membunuh seekor kelas rendah level satu binatang buas. Kelinci Kilat."
"Peringkat 31…"
...
"Peringkat 14, Pangeran Keenam, Zhang Mi, berhasil membunuh empat kelas rendah level satu binatang buas: tiga Banteng Besi dan satu Kelinci Kilat."
Pangeran Keenam mengerutkan dahi setelah mendengar hasilnya. Ia berpikir bahwa setelah membunuh empat kelas rendah level satu binatang buas akan membuatnya berada pada peringkat 10 besar. Ia merasa kecewa.
"Aku tidak menyangka bahwa penilain tahun ini akan berjalan begitu ketat!" Pangeran Keenam berkata sambil menatap Zhang Ruochen. Tiba-tiba, raut kecewa dari mukanya menghilang. Dan berganti dengan sebuah senyuman.
Pangeran Keenam memandang rendah Zhang Ruochen seperti halnya yang dilakukan oleh pangeran-pangeran lainnya. Ia percaya bahwa Zhang Ruochen adalah salah satu dari sembilan orang yang gagal melakukan perburuan.
Memandang rendah Zhang Ruochen adalah selalu berhasil membuatnya lega. Ia tahu bahwa setidaknya ada satu pecundang dari Keluarga Kerajaan yang memiliki peringkat di bawahnya.
Jendral melanjutkan, "Peringkat 10, Lin Tianwu dari Keluarga Lin yang telah berhasil membunuh lima kelas rendah level satu binatang buas: empat Banteng Buas dan satu Kelinci Kilat."
Banteng Buas dan Kelinci Kilat adalah binatang buas dari kelas rendah level satu. Maka, poin yang didapatkan dari berburu dua binatang itu, baik Banteng Buas maupun Kelinci Kilat adalah tetap memiliki perbedaan.
Jendral melanjutkan lagi, "Peringkat sembilan, Gu Li dari Keluarga Gu yang mampu membunuh lima Banteng Buas."
"Peringkat delapan, Bai Wanli dari keluarga Bai. Ia berhasil membunuh enam Banteng Buas, lima diantaranya dibunuh dengan Anak Panah Petir. Yang keenam dibunuh dengan menggunakan teknik seni bela diri Keluarga Bai –'Tinju Pembunuh'. Teknik itu adalah dari kelas menengah Tingkatan Manusia.
"Peringkat ketujuh, Lin Ningshan, juga dari Keluarga Lin, ia membunuh satu kelas medium level satu binatang buas dan empat kelas rendah level satu binatang buas.
Lin Ningshan sedikit puas setelah mendengar hasilnya. Lagipula, ia masih berusoa 15 tahun dan ini adalah pertama kalinya ia ikut serta dalam Perburuan di Gunung Raja. Hasil yang ia dapatkan benar-benar mendemonstrasikan talenta yang ia miliki.
Ia menjadi besar kepala dan menganggap remeh Zhang Ruochen, seperti yang dilakukan oleh Pangeran Keenam Zhang Mi. "Ini adalah pertama kalinya bagi kita ikut serta dalam Perburuan di Gunung Raja. Dan, ia tidak mampu berburu satu pun binatang buas. Inilah perbedaan sesungguhnya antara kita!" pikirnya secara arogan.
Performa yang ditampilkan oleh Lin Ningshan berhasil membuat orang-orang tersanjung. Orang-orang mulai membicarakan dirinya, "Putri dari Lin Fengxian sungguh luar biasa! Ia berhasil membunuh seekor binatang buas dari kelas medium level satu pada usia 15 tahun! Benar-benar bertalenta! Ia akan memiliki masa depan yang cemerlang!"
"Berikan dia dua tahun lagi untuk berlatih, aku yakin bahwa tidak ada seorang pun yang akan mengalahkan dia di Penilaian Akhir Tahunan selanjutnya!"
"Whoa!" seketika terdengar suara takjub yang muncul dari kerumunan yang berada di Lapangan Kerajaan.
Beberapa ksatria nampak sombong, seperti Situ Linjiang, peringkat pertama jenius dari Keluarga Situ, juga Pangeran Kelima dan Xue Kai.
Ketiga ksatria ini berada pada tingkat pengolahan yang lebih tinggi yakni Tingkatan Akhir dari Alam Kuning, dimana mereka memiliki kekuatan yang cukup mumpuni. Setiap dari mereka bersaing ketat untuk menduduki peringkat tertinggi.
"Peringkat enam, Xue Hongqin dari Keluarga Menteri, ia berhasil membunuh dua kelas medium level satu binatang buas."
"Peringkat lima, Luo Cheng dari Keluarga Jendral Zhennan. Ia berhasil membunuh dua kelas medium level satu binatang buas dan satu kelas rendah level satu binatang buas."
"Peringkat empat, Xue Kai, juga dari Keluarga Menteri, ia berhasil membunuh kelas rendah level satu binatang buas dan dua kelas rendah level satu binatang buas."
Xue Kai terdiam dan kecewa mendengar hasilnya. Ia tidak percaya bahwa ia tidak masuk dalam tiga besar.
Ia sungguh meyakini bahwa ia akan menjadi juara atau mungkin yang kedua.
"Ini pasti ada kesalahan!" kata Xue Kai, dengan tatapan matanya yang dingin bersamaan dengan tinju yang ia kepalkan.
Pangeran kelima dan Situ Linjiang tersenyum puas ketika mereka mendengar bahwa Xue Kai berada para urutan keempat. Mereka tahu bahwa kesempatan untuk memenangkan hadiah menjadi lebih besar, apalagi saat lawan tangguh mereka tidak berada pada tiga peringkat teratas. Kemudian, tidak lama setelah itu, senyum itu hilang.
"Peringkat ketiga, Pangeran Kelima Zhang Min yang berhasil membunuh empat kelas medium level satu binatang buas dan seekor kelas rendah level satu binatang buas."
"Peringkat dua, Situ Linjiang dari Keluarga Situ yang berhasil membunuh lima kelas medium level satu binatang buas."
"Peringkat pertama, dan pemenang dari Perburuan di Gunung Raja adalah… Pangeran Kesembilan, Zhang Ruochen! Ia berhasil membunuh satu kelas superior level satu binatang buas dan dua kelas medium level satu binatang buas."
Setelah peringkat tiga terbesar diumumkan, setiap orang yang berada di Lapangan Kerajaan benar-benar terkejut dan kehilangan kata. Mereka semua menatap Zhang Ruochen. Mereka tidak bisa percaya bahwa ia telah mengalahkan para ksatria terkuat dari Yunwu Commandery.
Satu detik kemudian, seluruh Lapangan Kerajaan menjadi bising.
"Oh Tuhan! Pangeran Kesembilan membunuh seekor kelas superior level satu binatang buas!"
"Kau tahu, setiap satu dari binatang buas dari kelas superior level satu adalah memiliki kekuatan yang setara dengan puncak tingkatan dari Alam Kuning. Ia baru saja mencapai Tingkatan Fajar dari Alam Kuning. Bagaimana mungkin ia bisa melakukannya?"
"Ini luar biasa! Dalam jangka tiga bulan latihan, kekuatan miliknya telah mampu mengungguli kelas superior level satu binatang buas! Ini sungguh luar biasa!"
...
Di Lapangan Kerajaan, sebagian besar orang-orang yang menyaksikan menjadi tercengang dan bingung.
Dalam 10 tahun terakhir Penilaian Akhir Tahunan, hanya ada satu ksatria yang mampu membunuh kelas superior level aatu binatang buas yakni Pangeran Ketujuh. Sekarang, Pangeran Kesembilan telah menjadi satu-satunya yang mampu membunuh kelas superior tingkat satu binatang buas dalam satu dekade terakhir.
Komandan Pangeran Yunwu sangat bangga. "Ge Qian, ambilkan Busur Raksasa sekarang juga. Aku ingin secara langsung memberikan pada putra kesembilanku!" ia berkata, sangat bangga.
"Tunggu!"
Zhang Ruochen yang mengalahkan 43 ksatria mengeluarkan kata,"Berhasil membunuh seekor kelas superior level satu binatang buas adalah hasil dari kerjasama. Putri Kesembilan Komandan dan saya membunuhnya bersama. Saya tidak berhak mendapatkan hadiah sendirian."
Putri Kesembilan Komandan berjalan dan berdiri di samping Zhang Ruochen, ia menambahkan, "Ayah, saya tidak akan berhasil melakukan perburuan jika tidak dibantu oleh saudara kesembilan. Ia menyelamatkan saya dari cakar binatang buas! Sesungguhnya, saya tidak membantu apa-apa ketika kami berhasil membunuh kelas superior level satu binatang buas!"
"Haha! Putra kesembilanku, kepada siapa aku harus berikan Busur Raksasa ini? Kau yang memutuskan!" Komandan Pangeran Yunwu terlihat menjadi lebih bangga saat mendengar apa yang dikatakan oleh Zhang Ruochen dan Zhang Yuxi.
Zhang Ruochen merespon, "Ayah, tolong berikan Busur Raksasa ini kepada saudari kesembilan. Saya lebih nyaman bertarung menggunakan sebuah pedang, bukan busur. Maka saya sepertinya tidak akan pernah menjadi unggul dengan senjata itu."
Zhang Ruochen tidak menunggu persetujuan ayahnya. Ia mengambil Busur Raksasa dan memberikannya kepada Putri Kesembilan Komandan.
"Ruochen… mengapa...?" Putri Kesembilan Komandan benar-benar tersanjung.
Meskipun ia sangat menginginkan Busur Raksasa itu, hati kecilnya masih berkata bahwa Zhang Ruochen lebih pantas untuk memilikinya.
Zhang Ruochen berkata santai namun meyakinkan, "kau berhak untuk ini! Tanpa bantuanmu, aku tidak akan mampu membunuh seekor Rusa Api-Hijau. Di samping itu, kita masih harus bertarung di kompetisi Seni Bela Diri. Jika aku memenangkan kompetisi. Hadiahnya tentu akan lebih besar!"
"Baiklah… jika kau memaksa! Dan ketika itu sampai pada kompetisi Seni Bela Diri, kau harus mengeluarkan seluruh kekuatanmu untuk menang! Dengan kemampuan yang kau miliki, aku sangat yakin bahwa kau akan masuk pada lima besar." Putri Kesembilan Komandan menerima Busur Raksasa dengan antusias. Ia mengelus tali busur hitam itu dengan lembut. Kata-kata hilang, dan tidak mampu menggambarkan betapa senang dan bahagianya ia saat ini.
Zhang Ruochen memiliki alasan yang kuat saat memilih untuk memberikan Busur Raksasa itu kepada Putri Kesembilan Komandan. Pertama, ia berada di sana untuk membantunya membunuh seekor Rusa Api-Hijau.
Juga, ia salah satu yang memiliki ketulusan dan ingin berteman dengan Zhang Ruochen. Karena Zhang Ruochen dan Selir Lin selama ini telah dikucilkan oleh keluarga istana. Meskipun ia telah menunjukkan kemampuannya, namun jarak antara ksatria yang sesungguhnya dengan dirinya sendiri adalah masih teramat jauh.
Dengan memiliki seorang sekutu, setidaknya ia dapat meningkatkan derajat keluarganya.
Ronde ketika adalah kompetisi Seni Bela Diri.
Hanya para ksatria yang berhasil membunuh binatang buas yang bisa melaju ke ronde selanjutnya.
Peringkat lima besar akan mendapatkan hadiah yang sangat bernilai – mereka akan memiliki akses memasuki Kolam Malaikat untuk melatih kemampuan mereka.
Para pemenang tentu akan menjadi lebih kuat.
Oleh karena itu, setiap ksatria yang memasuki ronde ketiga diseleksi dengan baik sebelum akhirnya harus berkompetisi lagi.
Pangeran Kelima menjadi penasaran dan berkata, "Saudara kesembilanku, kau benar-benar misterius! Mari kita lihat siapa yang terbaik di ronde ketiga!"
Zhang Ruochen merespon santai, "jika aku berhadapan dengan kau di arena pertarungan. Aku takut kita akan bertarung."
Zhang Ruochen seseorang sedang menatapnya. Ia menoleh ke arah Lin Ningshan yang berdiri di kejauhan.
Lin Ningshan sangat cantik. Tubuhnya memiliki postur yang sempurna, bibir merah yang berkilau, badan yang ramping, dan betis yang panjang selalu berhasil menarik perhatian orang-orang.
Lin Ningshan tidak menyangka begitu cepat perubahan Zhang Ruochen dalam tiga bulan terakhir. Bahkan Zhang Ruochen mampu membunuh seekor kelas superior level satu Rusa Api-Hijau. Meskipun ia salah satu dari mereka yang memandang rendah Zhang Ruochen, ia tetap mengapresiasi perjuangan yang telah ditunjukkan sejauh ini.
Lalu, Lin Ningshan telah menguasai teknik tingkatan "Pedang Pengikut Hati" dan berada pada teknik pedang Kelas Rendah Tingkatan Ruh. Jika ia bertarung melawan Zhang Ruochen di arena pertarungan, ia sungguh yakin bahwa ia dapat mengalahkan Zhang Ruochen.
Mereka yang mampu berada pada peringkat sepuluh terbaik dari Perburuan di Gunung Raja mendapatkan kesempatan untuk melewati tahapan eliminasi dan langsung menuju pada ronde selanjutnya.
22 ksatria lainnya harus bertarung satu dengan yang lain, dan enam dari mereka yang dapat melanjutkan ke ronde selanjutnya. Total keseluruhan adalah 16 ksatria yang akan bertarung di ronde selanjutnya.
Setelah empat jam, tahapan eliminasi telah selesai. Enam ksatria, termasuk Pangeran Keenam, Putri Kesembilan Komandan, mendapatkan kesempatan untuk melaju ke ronde selanjutnya.
Enam pemenang, bersamaan dengan 10 ksatria terbaik dari Perburuan di Gunung Raja, akan bertarung satu sama lain di ronde selanjutnya.
"Tanpa berlama-lama, turnamen akhir dimulai! Ronde satu, Putri Kesembilan Komandan, Zhang Yuxi melawan Lin Ningshan dari Keluarga Lin," kata jendral yang memakai armor kylin.
Tidak seorang pun menduga bahwa ronde pertama adalah pertarungan antara "Dua Gadis Tercantik di Kota Yunwu". Maka, itu seketika mampu menciptakan intensitas tersendiri di barisan penonton. Orang-orang yang datang di Lapangan Kerajaan tidak sabar untuk segera menyaksikan pertandingan.