" Kamu yakin mereka yang melakukan?" tanya pria berkemeja putih itu.
" 100% yakin, Tuan! Saya turun langsung ke lapangan!" jawab pria itu.
" Kamu tahu jika kamu salah, apa akibatnya bagimu!" ucap pria yang dipanggil Tuan itu.
" Iya, Tuan!" jawab pria itu.
" Hmm! Kamu tahu apa yang harus kamu lakukan!" kata pria itu.
" Baik, Tuan!" jawab pria itu lalu undur diri.
Beberapa hari kemudian Tama terkejut saat saham perusahaannya menurun drastis. Dia menghubungi para pemegang saham, ternyata mereka semua telah menjualnya dengan harga mahal saat saham itu hampir anjlok.
" Bajingan! Siapa yang berani bermain dengan keluarga Hutama Adi!" teriak Tama.
" Om tenang dulu! Kita selidiki dulu siapa yang ada di balik ini semua!" ucap Ari yang ikut terkejut mendengar kebangkrutan perusahaan sebesar Hutama Corp.
" Kamu kumpulkan semua orang dan suruh mereka mencari tahu siapa dalang semua ini!" kata Tama dengan wajah menggelap.
" Iya, Om!" jawab Ari. Ari kemudian menghubungi semua bawahan Tama untuk menyelidiki orang dibalik kejadian ini.
Kyra akhirnya mengikuti permainan daddynya, dia sudah mau makan dan minum vitamin beberapa hari ini. Dia menuruti semua yang Tama katakan dan kembali menjadi anak yang penurut.
" Mommy serius?" tanya Kyra kaget saat mendengar berita kebangkrutan perusahaan daddynya.
" Apa kamu siap jika kita tinggal di rumah yang lebih kecil?" tanya Marion.
" Kenapa mommy bicara seperti itu! Aku akan siap walau harus tinggal di kolong jembatan! Aku bukan lagi Kyra anak manja dan sombong seperti dulu, mommy!" jawab Kyra tersenyum.
" Ternyata kamu tidak salah memilih Lingga menjadi suamimu! Dia benar-benar bisa merubah kamu!" jawab Marion bahagia.
" Mommy! Aku sangat mencintai dia! Dia janji akan menjemputku!" kata Kyra.
" Mommy yakin dia pasti akan menjemputmu, baby!" jawab Marion
Tapi apa yang diharapkan oleh Kyra ternyata hanya sekedar ucapan saja. Lingga tidak pernah menjemputnya sama sekali.
Tiga tahun telah berlalu, Tama benar-benar hancur dan mengalami sakit hingga berkali-kali. Semua uang yang mereka punya sudah habis untuk Tama berobat. Marion saat ini hanyalah pegawai biasa di RS dan dengan kesabarannya dia juga menjaga suaminya. Sedangkan Kyra harus bekerja keras untuk mengumpulkan uang, dia ingin mendirikan kembali perusahaan baru. Keluarga daddynya tidak mau membantu atau perduli lagi padanya. Kyra harus keluar masuk perusahaan untuk mendapatkan gaji yang lebih.
" Anak mommy sudah bangun!" ucap Kyra melihat putrinya yang terbangun dan bermain di box tidurnya. Ternyata Kyra mengandung anak keduanya saat itu dan lahirnya seorang bayi cantik yang diberi nama Liora.
" Cucu granny sudah bangun?" sapa Marion.
" Mommy! Aku akan melamar di sebuah perusahaan besar hari ini!" ucap Kyra.
" Semoga kamu berhasil, baby!" jawab Marion. Kyra memandikan putrinya lalu memakaikannya baju.
" Biar mommy yang menyuapi Liora!" ucap Marion.
" Iya, mom! Aku akan terlambat untuk wawancara!" sahut Kyra lalu memakai sepatunya dan berlari keluar rumah menuju mobilnya. Tidak lama mobil tersebut sudah menyusuri jalanan ibukota yang terkenal macet.
Perusahaan yang terletak di jantung kota itu terhitung masih baru, tapi bisa berkembang dengan pesat akibat kehebatan pemimpinnya yang ternyata adalah seorang wanita. Kyra memasuki perusahaan tersebut dan langsung menuju ke Lt. 5 dimana pimpinan perusahaan itu berada. Tok! Tok! Tok!
" Masuk!" suara dari dalam ruang.
" Selamat Pagi, Bu! Ini ada Bu Kyra Hutama Adi yang datang sesuai panggilan!" ucap sekretaris perusahaan.
" Suruh masuk!" ucap pimpinan perusahaan itu.
" Baik, Bu!" jawab sekretaris itu.
" Bu Kyra! Silahkan masuk! Bu Direktur telah menunggu ibu!" kata sekretaris itu. Kyra menganggukkan kepalanya dan tersenyum, dia masuk ke dalam ruangan.
" Duduk!" ucap direktur itu saat melihat Kyra masuk. Kyra lalu duduk di depan meja direktur itu.
" Kenapa anda memilih perusahaan kami?" tanya direktur itu langsung.
" Karena saya ingin mendapatkan gaji yang sesuai dengan kemampuan saya!" jawab Kyra terus terang.
" Saya tahu anda pernah memimpin sebuah perusahaan hebat! Tapi kami tidak bisa memberikan anda gaji yang tinggi!" ucap direktur tersebut.
" Jika memang gaji yang ditawarkan sesuai dengan prediksi saya, saya akan menerima!" jawab Kyra tegas.
" Dan apa yang akan anda berikan untuk perusahaan ini?" tanya direktur itu tegas.
" Segala kemampuan saya!" jawab Kyra.
" Termasuk lembur dan apapun yang saya perintahkan?" tanya direktur itu lagi.
" Jika itu masih dalam hal yang wajar dan berhubungan dengan kemajuan perusahaan!" jawab Kyra lugas.
" Ok! Kami akan menghubungi anda lagi!" kata direktur itu.
" Baik! Permisi!" kata Kyra lalu pergi meninggalkan direktur itu. Brakkkk! Direktur itu membuang bendayang ada di mejanya dengan kasar, lalu dia menangis.
" Kinan!" panggil seorang pria yang keluar dari sebuah pintu.
" Aku nggak kuat dengan semua ini, Lex!" ucap Kinan.
" Kamu harus kuat demi dia!" ucap Alex.
" Tapi kenapa harus dia? Kenapa bukan aku yang bisa mengembalikan dia?" tanya Kinan menangis.
" Aku tahu kamu sedih!" kata Alex.
" Tidak! Kamu tidak tahu, Lex! Kamu tidak tahu bagaimana rasanya berhadapan dengan saingan kita! Kenapa dia begitu mencintai dia? Kenapa dia tidak biasa mencintai aku? Aku lebih dulu mengenalnya! Aku persiapkan semuanya untuk dia!" tutur Kinan penuh amarah dan cemburu.
" Tapi kamu tahu sendiri, bukan? Kalo dia..."
" Cukup, lex! Aku akan membuat perjanjian dengan wanita itu!" ucap Kinan menghapus airmatanya.
" Apa maksudmu?" tanya Alex mengerutkan dahinya.
" Aku tahu bagaimana cara dia dengan suka rela melepaskan wanita itu!" ucap Kinan tersenyum smirk.
" Apa yang akan kamu lakukan? Jika Nona Muda tahu, kita akan..."
" Tidak akan tahu jika kamu menutup mulut!" ucap Kinan menatap tajam Alex. Alex tidak berani membantah Kinan, dia hanya diam saja melihatnya. Kinan tahu jika Alex mencintai dia, karena itu dia tahu jika Alex pasti akan melindunginya dan menurut apa yang dia katakan. Kinan lalu duduk di mejanya dan bekerja seperti tidak terjadi apa-apa.
" Resti! Masuk ke ruanganku!" panggil Kinan melalui telpon.
" Ya, Buk!" jawab Resti.
Tidak berapa lama, seorang wanita mengetuk pintu dan membukanya.
" Bu!" sapa wanita itu.
" Kamu hubungi wanita yang baru saja saya interview! Katakan dia bisa kerja mulai besok!" ucap Kinan datar.
" Baik, Bu!" jawab Resti.
" Bilang padanya dia akan menjadi manager disini dengan gaji 3 lipat yang saya bilang ke kamu!" kata Kinan.
" 2...kali lipat, Bu?" tanya Resti tidak percaya.
" Iya!" jawab Kinan.
" Baik, Bu! Akan saya sampaikan!" jawab Resti.
" Bgaus! Bawakan saya berkas hari ini!" kata Kinan dengan tenangnya.
" Baik, Bu! Saya permisi!" kata Resti, lalu memutar tubuhnya dan keluar dari ruang tersebut.
" 3X lipat? Hanya untuk seorang manager? Pasti ada sesuatu dengan wanita itu!" ucap Resti ambigu.
Keesokan harinya Kyra datang tepat waktu ke kantor, karena Kyra memang seorang yang sangat menghargai waktu dan disiplin tentang waktu jika bekerja.
" Ini ruangan Bu Kyra! Dan ini adalah dokumen yang harus Bu Kyra pelajari!" ucap Resti sambil menunjuk beberapa dokumen yang dibawa seorang OB.
" Trima kasih!" jawab Kyra, lalu Resti dan OB tersebut pergi meninggalkan Kyra. Kyra duduk di kursinya dan menyalakan laptop yang ada di hadapannya. Dia memulai pekerjaannya dengan mempelajari seluruh dokumen yang ada dihadapannya.