Tidak ada yang membuat Nadira merasa gelisah. Selama perjalanan mereka berdua memang saling diam menikmati udara Jakarta yang panas. Lagi pula karena padatnya kendaraan, membuat Nadira enggan membuka pembicaraan dengan Angakasa yang terlihat serius memperhatikan jalan.
Rani, Ibu dari Angkasa itu hanya tersenyum lembut saat menyambut kedatangan Nadira. Prabu, Bapak dari Angkasa pun begitu. Malah Prabu yang cenderung sangat ramah dan santai karena pembawaannya yang tak jauh dari kata 'gokil'. Selera humornya tinggi, namun beda sekali dengan Angkasa yang tampak pendiam dengan tertawa secukupnya. Sama seperti Nadira. Bedanya, Angkasa mengikuti garis Ibunya. Sedangkan Nadira mengikuti garis Papanya.
Heyhooo Readers^^ jangan lupa untuk berikan dukungan melalui Review, Power Stone, Koin, dan Komentar kalian yaaa.. akan selalu Author tunggu untuk motivasi penyemangat Author supaya upload terus..^^ terima kasihh..love you~