BAB 45. SANG JENDERAL YANG MENANGIS.
"Bai Xue Jian! Keluar kau!"
Bai Xue Jian yang mendengar ada suara yang memanggil namanya langsung keluar dari dalam ruangan.
Kedua mata membulat sempurna sambil tangan kiri yang menggenggam pedang semakin mengerat kepalan tangannya.
"Lihatlah! Siapa yang aku bawa di hadapanmu?!"
Seorang pria dengan pakaian serba hitam telah menyandera seseorang. Menodongkan pedangnya tepat di depan leher Si sanderanya. Hanya tinggal menggerakkan sedikit saja, mata pedang itu pasti dapat menggores kulit Si sandera.
"Jian'er ..." Si Sandera tidak lain adalah Pangeran Xuan.
Helian Qi tidak berani bergerak sedikitpun karena di depan mata telah ada mata pedang yang siap menebas lehernya. Dia tidak dapat berbuat apa pun walaupun sebenarnya bisa saja untuk mengalahkan pria yang menyanderanya tapi itu pasti akan membuat identitasnya terbongkar.