BAB 220. PERGI MENEMUI ADIK JIAN'ER
"Yang dikatakan Feng Yun benar. Kita tidak boleh gegabah. Jangan sampai masuk jebakan mereka bila menyerang tanpa persiapan."
Fan Bai yang baru datang langsung menghalau di depan Yun Heng. Pria berambut perak itu mengibaskan kipas kayu di tangan kanannya dan mengayunkannya di depan dada.
"Jadi, apakah aku harus diam saja?! Bagaimana dengan anakku yang mereka culik?!" tanya Yun Heng dengan nada tinggi.
"Meski Sekte Racun Darah tidak berperasaan dan bisa membunuh semua orang dalam satu desa, bukan berarti mereka juga membunuh anak kecil," tutur Fan Bai.
"Aku bertaruh kalau anak mu dan bayi yang lainnya juga tidak berani mereka sakiti. Tapi ... Mungkin hanya melakukan beberapa trik yang sengaja memancing kita untuk datang pada mereka," tambahnya.
Yun Heng pun tampak mulai sedikit tenang. Pria itu menurunkan lengannya yang memegang pedang dan menghela napasnya panjang.