BAB 208. MEMBAWANYA KEMBALI KE IBUKOTA
Memperhatikan dari jarak beberapa meter. Wushuang duduk dengan melipat setengah kakinya setinggi perut. Sikut tangannya menopang di atas lutut kaki. Dagunya menempel pada telapak tangan yang mengepal sambil mata yang terbuka lebar.
Kipas berujung tajam itu mulai semakin turun hingga sampailah di depan selangkangan kaki pria tersebut. Fan Bai, Si pemilik kipas masih tetap dengan senyuman di wajahnya yang tampan.
"Jangan!"
"Hmmm?" Fan Bai bergumam sambil menghentikan tangannya yang hendak menghantam maju ke depan.
"Akan ... Akan aku katakan semuanya!" ujar pria terikat itu.
"Baguslah kalau kau menurut."
Fan Bai menggulung kipas kayunya sambil mundur dua langkah menjauh. Ia pun bertanya kembali, "apa yang sedang direncanakan Sekte Racun Darah? Katakan!"
"Kami tidak melakukan apa pun. Ketua hanya meminta kami para anggota baru menculik wanita-wanita muda untuk dibawa ke markas. Hanya itu saja," tutur pria tersebut.