BAB 11 : DISELAMATKAN HELIAN QI.
Tubuh ini sudah tidak kuat untuk bertahan lagi. Keputusasaan datang, Bai Xue Jian sudah siap untuk menghadap dewa kematian sekarang.
Namun tak disangka, di tengah redupnya pandangan, dia melihat ada sesosok pria yang mendekatinya. Pria itu mengulurkan tangannya untuk bisa meraih Bai Xue Jian kecil yang tenggelam ke dasar sungai.
Greb!
Bai Xue Jian dapat merasakan kalau pria itu berhasil meraih tangannya. Samar-samar matanya melihat wajah dewa yang menyelamatkan nyawanya ini. Namun belum melihat dengan jelas, matanya pun terpejam rapat dan tidak sadarkan diri.
***
Hosh ... Hosh ...
Pria itu telah berhasil keluar dari dalam air sungai. Dirinya terengah-engah karena tadi sudah hampir kehabisan napas di dalam air. Merasa beruntung karena dirinya memiliki kemampuan bela diri yang mumpuni baru bisa melawan derasnya air sungai dan sampai ke pinggir dengan menolong gadis kecil yang tenggelam.
Gadis kecil itu masih tak sadarkan diri, terbaring di samping tubuhnya. Setelah mengatur napasnya selesai, pria itu mulai memeriksa gadis yang barusan ia tolong.
Dia memeriksa denyut nadi yang ada di leher, dan juga jantung pun masih berdetak. Pria itu beruntung gadis tersebut masih terselamatkan. Untung saja dirinya datang telat waktu untuk menyelamatkannya tadi.
Penyelamat yang heroik tadi benar-benar membuatnya tegang. Pria muda itu bisa bernapas lega karena gadis kecil yang ia tolong masih bernapas dan hanya tidak sadarkan diri saja.
"Uhuk ..."
Bai Xue Jian batuk sambil mengeluarkan sedikit air sungai yang tadi tertelan. Pria muda yang menyelamatkan langsung saja mendekat kembali untuk mengecek keadaannya.
Perlahan Bai Xue Jian membuka kedua matanya. Cahaya matahari tidak terlihat jelas, penglihatan yang masih belum sempurna langsung disambut oleh wajah pemuda tampan yang sangat dekat depannya.
"Kau ... Kau yang menolongku?" tanyanya masih dalam suara kecil.
Belum jelas ia bertanya, pria itu jadi tidak menjawab. Dia membantu Bai Xue Jian untuk duduk dan memukul-mukul punggu gadis kecil itu agar mengeluarkan sisa air sungai yang tertelan.
"Uhuk ..."
Batuk yang terakhir ini telah mengeluarkan semua sisa air yang tadi tertelan. Bai Xue Jian mulai mengatur pernapasannya sambil menyadarkan dirinya, mengingat semua kejadian yang terjadi sebelumnya.
Akhirnya mengingatnya, tadi ketika tenggelam, Bai Xue Jian samar-samar melihat sosok pria yang mendekatinya sambil mengulurkan tangannya. Namun setelah pria itu berhasil meraih tangannya, Bai Xue Jian tidak sadarkan diri. Kini terbangun sudah ada di daratan bersama pria tersebut.
"Kau baik-baik saja?" tanya pria muda itu.
"Ya, terima kasih telah menyelamatkan diriku," jawab Bai Xue Jian.
Mereka berdua mulai berdiri. Pakaian keduanya sudah basah kuyup akibat tercebur ke dalam sungai tadi. Namun masih disyukuri nyawa masih bisa selamat dan kembali ke daratan bersama.
"Bolehkah aku tahu namamu?" tanya Bai Xue Jian kecil.
"Aku adalah Pangeran Dinasti Wei ini, Helian Qi!"
Flashback off.
Semua bayangan masa lalu itu masih dingat secara menyeluruh kisahnya. Pahlawan yang dulu pernah menyelamatkan Bai Xue Jian, selalu diingat sepanjang masa.
Bai Xue Jian telah terlalu lama menatap bulan ketika mengingat kejadian itu. Dirinya mulai tersadar kembali dan mengingat apa yang harus ia lakukan sekarang.
Tubuh pun berbalik, manatap ke arah ranjang yang sudah di tempati oleh Pangeran Xuan di atasnya. Pria itu tertidur lelap sampai mengeluarkan suara dengkuran yang cukup keras. Bai Xue Jian hanya bisa terkekeh dan menahan tawanya.
Pemuda yang dulu pernah menyelamatkan hidupnya, tak menyangka sekarang adalah suaminya sendiri. Helian Qi yang tidak berani lagi seperti dulu, tidak membuat Bai Xue Jian merasa mengeluh. Meskipun memiliki suami yang tidak bisa melakukan apa pun, baginya melihay senyum Pangeran Xuan dan bersenang-senang bersamanya itu sudah lebih dari cukup.
"Hanya orang-orang yang memiliki tekad yang bisa bertahan di dunia ini. Hanya tersisa dua tahun lagi, aku berharap cukup untuk diriku melindungi mu dan menstabilkan kerajaan Wei ini," ucapnya.
Krieet ...
Setelah Bai Xue Jian keluar dari kamar, barulah Helian Qi membuka matanya. Sebenarnya dia sama sekali belum tertidur dan hanya bersandiwara saja tadi. Jangan sampai penyamarannya sebagai Pangeran bodoh terbongkar oleh Sang Jenderal wanita itu.
"Sebenarnya apa yang diinginkan wanita itu? Menstabilkan kerajaan Wei? Apa dia ingin melakukan pemberontak?" tanya Helian Qi pada dirinya sendiri.
Baginya, tidak ada orang yang bisa dipercaya, bahkan diri sendiri. Helian Qi yang hanya berpura-pura menjadi Pangeran bodoh, selalu mewaspadai orang-orang yang mendekatinya. Selalu menganggap orang itu memiliki niat buruk. Pada akhirnya, hanya pembunuhan jalan akhir yang ditempuh olehnya.
Namun di dalam hatinya, Helian Qi merasa bahwa Bai Xue Jian adalah wanita yang tulus. Mengatakan ingin melindunginya, seperti dianggap benar di dalam hatinya. Antara pikiran dan hati, kali ini tidak bisa bersatu di dalam tubuhnya sendiri.
"Feng Yun!" panggil Helian Qi.
"Saya di sini, Pangeran!" Feng Yun pun datang dalam waktu singkat, tidak sampai lewat dari satu detik dirinya sudah muncul di hadapan tuannya.
"Bagaimana kondisi kesehatan Kaisar?" tanyanya pada prajurit bayangan.
"Kondisi Kaisar semakin memburuk. Obat yang diberikan tabib istana sebenarnya hanya memperparah keadaan kesehatan Kaisar. Semua tabib di dalam istana telah menjadi orang-orang Ratu Qing Yun," jawab Feng Yun.
"Sial!"
Helian Qi menggertakan giginya. Dirinya begitu geram karena sikap Ratu Qing Yun semakin lama semakin membuat onar istana kerajaan. Bahkan sampai berani meracuni Ayah Kaisar nya.
Namun, semarah apa pun Helian Qi, tetap saja tidak bisa berbuat apa-apa. Dirinya masih mengumpulkan kekuatan pasukan militer tersembunyi baru bisa menampakkan diri di depan umum kalau dia bukanlah Pangeran bodoh.
"Mintalah obat pada Fan Bai. Berikan diam-diam pada Ayah Kaisar," perintahnya.
"Baik!"
Sekejap Feng Yun pun pergi dari hadapan Helian Qi. Sang tuan telah mengeluarkan perintah, maka harus segera melaksanakannya.
Semakin memikirkan, Helian Qi semakin geram. Seakan-akan ingin sekali menghabisi wanita yang telah meracuni Ayah Kaisar nya itu. Akan tetapi masih belum bisa dilakukan sekarang. Chu Huang Yan, telah membuat setengah kekuasaan kerajaan Wei ini di tangannya. Jika menyerang dengan gegabah, maka hanya akan membahayakan diri sendiri.
Helian Qi hanya bisa meminta Fan Bai temannya agar membuat obat penawar racun untuk Kaisar Hui. Fan Bai yang merupakan seorang tabib ajaib kerajaan Wei, telah menjadi sekutunya sejak lama. Hanya Fan Bai yang bisa membuat Kaisar Hui untuk bertahan hidup sampai dirinya siap untuk melakukan pemberontakan kepada Ratu Qing Yun.
"Sepertinya aku perlu mengetesnya. Apa dia orangnya Ratu Qing Yun atau bukan."
***
Bai Xue Jian yang tidak terbiasa tidur di malam hari, memutuskan untuk pergi ke kamp Yunlin. Markas militer ini adalah kekuatan prajurit terbesar yang ada di Dinasti Wei. Kamp Yunlin telah ada di bawah kendalinya. Selain Kaisar, hanya Bai Xue Jian yang mampu memerintahkan para prajurit Kamp Yunlin sesuka hatinya.
Tenda militer Jenderal Xue.
Di dalam sana, Bai Xue Jian telah berkumpul dengan orang-orang kepercayaannya. Dia ingin mengetahui semua informasi yang terjadi di istana kerajaan akhir-akhir ini.
"Apa?! Kaisar terkena racun?!"