Unduh Aplikasi
89.04% Isi Kontrak Pernikahan / Chapter 65: Isi Kontrak Pernikahan

Bab 65: Isi Kontrak Pernikahan

Satu Bulan kemudian.

Di jam sepuluh pagi,Reno baru saja tiba dikantor setelah melewati perdebatan panjang bersama sang istri akhirnya dia bisa pergi kekantor dengan penampilan kusut tak seperti biasanya.

Sudah dua minggu ini Reno selelu telat masuk kantor karena perubahan sikap Lina yang terjadi cukup drastis dirumah.Bahkan Reno dibuat pusing dengan perubahan sikap sang istri yang menjadi begitu malas dalam segala hal.

Bahkan hampir dua minggu ini Reno jarang sekali memakan masakan sang istri,untuk sarapan saja Reno harus membeli diluar dan begitu juga dengan makan malam.

Seperti pagi ini ditengah perjalanan menuju kantor Reno harus rela membeli sarapannya berupa nasi kuning di abang pinggir jalan.Karena saking laparnya dan tak mungkin dia mempunyai waktu yang cukup untuk mampir kerestoran.

''Bagus ya mentang mentang disini kamu bossnya.Bisa datang seenaknya...''omel pak Adi yang ternyata tengah menunggu kedatangan sang anak diruangannya.

Pak Adi hari ini seperti biasa disetiap bulannya dia akan datang berkunjung kekantor untuk meninjau perusahaanya secara langsung.Dan hari ini adalah jadwalnya dan sepertinya Reno melupakan hal itu.

''Kalo mau ceramah nanti aja pak setelah aku makan...''potong Reno karena sudah tak tahan dengan rasa laparnya.

''Kamu ini,selain aku ini ayahmu bapak ini...''lanjut pak Adi tapi dipotong kembali oleh sang anak.

''Bapak ini yang punya perusahaan,aku tau itu.Tapi sebagai ayah yang baik bisakah bapak membiarkan anaknya mengisi perutnya terlebih dahulu...''pinta Reno pada sang ayah.

Pak Adi hanya bisa menggelengkan kepalanya tak percaya,jika anak bontotnya ini tak pernah berubah.Selalu saja bisa membantahnya,sedangkan Leo yang berada disana juga hanya bisa terkekeh kecil dibalik layar laptop yang tengah ia tatap.

''Lagian kamu di jam segini baru makan,memangnya Lina gak buatin kamu sarapan...''tanya pak Adi heran.

Reno tak menjawab dia terus fokus pada makanannya yang ia makan secara lahap persis seperti orang kelaparan.

''Gak.Bahkan menantu kesayangan bapak itu yang membuat aku terlambat setiap hari datang kekantor...''Adu Reno pada sang ayah yang sangat membela Lina.

''Akh itu mah kamu aja kali yang males...''dan ternyata benar pak Adi masih saja membela sang menantu.

''Tuh kan bapak mah gitu.Dengar ya pak menantu kesayangan bapak itu sekarang lagi malas malasnya.Jangankan menyiapkan kebutuhan,untuk aku dia mandi tiap hari aja aku paksa....''Reno menceritakan sikap sang istri yang berubah secara dratis.

''Wah kalo gitu udah kamu bawa kedokter belum...''Pak Adi mendengar itu malah terlihat bahagia.Sedangkan Reno dan Leo yang mendengarkan itu kompak memperlihatkan wajah kagetnya.

''Lina itu gak sakit pak,ngapain harus dibawa ke dokter.Menantu bapak itu hanya sedang jadi orang pemalas...''Reno benar benar tak percaya jika sang ayah akan memberi saran yang sangat tak masuk akal.

''Percaya sama bapak,rasa kesalmu itu akan sembuh setelah membawa Lina kerumah sakit...''pak Adi kembali memberi saran yang sama.

''Nggak orang Lina itu baik baik saja,bahkan seharian kemarin dia gak makan nasi selain permen aja dia baik baik aja.Lina itu gak sakit pak..''Keuukeh Reno yang menolak saran sang ayah.

''Nggak pokoknya bawa Lina kedokter sekarang juga.Pulang sekarang sana...''usir pak Adi yang membuat Reno dan Leo semakin tak mengerti.

''Ngggak,hari ini aku ada meeting penting...''tolak Reno.

''Klien kali ini biar aja bapak yang handle sama Leo...''paksa pak Adi.

''Gak bisa gitui donk pak....''protes Reno karena sungguh bapaknya ini kalo sudah menyangkut Lina pasti selalu memaksa.

''Tentu saja bisa.Sudahlah pulang sana,jika rasa kesalmu itu ingin cepat sembuh maka cepatlah bawa Lina ke dokter.Leo kamu bersediakn menggantikan Reno untuk nanti siang....''tanya pak Adi pada Leo yang ternyata tengah menikmati perdebatan antara ayah dan anak itu.

''Iya pak saya siap.Lagi pula pertemuan nanti siang hanya akan membicrakan perpanjangan kontrak...''Leo tak bisa membantah selain kedua orang ini adalah atasannya,Leo juga penasaran akan maksud pak Adi yang menyuruh membawa Lina ke dokter.

''Sudah tunggu apa lagi,pulang sana...''pak Adi terkesan mengusir anaknya sendiri.

Dengan berat hati Reno pun bangkit dari duduknya karena percuma melawan ayahnya jika sudah menyangkut Lina,Reeno berjalan menuju pintu dengan berat langkah.Dulu sebelum sekarang dia sangat ingin terus berda dirumah dan mengeloni istrinya setiap waktu tapi dengan keadaan yang ada sekarang membuat Reno malas untuk berlama lama dirumah,apalagi sikap istrinya yan terasa sangat menyebalkan akhir akhir ini.

Reno memutuskan untuk berkendara sendiri menikmati jalanan yang lengang karena sekarang bukan jam pulang atau pergi karyawan.Disepanjang perjalanan Reno terus memikirkan kira kira hal apa yang menyebabkan sikap istrinya berubah begitu drastis.

Awalnya memang belum separah ini,sekitar dua minggu yang lalu sikap malas Lina belum seperti sekarang,awalnya Lina hanya suka bangun terlambat tapi Lina tetap menyiapkan semua kebutuhannya dari mulai sarapan sampai pakaian semuanya masih Lina persiapkan.

Tapi seiring berjalannya waktu sikap malas Lina semakin menjadi,rumah yang biasanya selalu bersih dan rapih mulai sedikit berantakan waktu demi waktu.Reno masih memaklumi itu dan meminta Lina untuk memperkerjakan seorang pembantu tapi Lina menolak dengan alasan dia masih sanggup mengurus semuanya sendiri.

Dan hal yang paling membuat Reno bingung ialah,Lina lebih senang dengan dirinya yang bau keringat dan sama seperti Lina yang tidak mandi.Bahkan ada kejadian dimana Reno pulang kerja karena merasa tubuhnya sangat lengket Reno pun akhirnya memutuskan untuk mandi walaupun dilarang oleh sang istri,dan kalian tau apa yang terjadi, Lina mengusir Reno dari kamar mereka dan bahkan marah besar sampai sampai Reno diacuhkan sampai dua hari lamanya.

"Jangan jangan Lina hamil..."pikir Reno secara tidak sengaja dengan mengingat lagi tanda tanda yang Lina tunjukkan dan saran dari bapaknya yang menyuruhnya untuk membawa Lina kedokter ya kemungkinan satu satunya ya Lina hamil.

Sebelum sampai dirumah Reno memutuskan untuk membeli makanan,karena pasti sang istri tidak an masak bahkan untuk dirinya sendiri.Reno membeli dua bungkus nasi karena selain malas Lina juga sekarang menjadi manja.

''Sayang aku pulang....''teriak Reno begitu ia memasuki rumahya yang terlihat bersih tak seperti pagi ketika ia meninggalkan rumah.

Reno tersenyum senang melihat istrinya yang ternyata mau mendengarkan omongannya.

"Lina...."Reno menyusuri rumahnya untuk mencari sang istri yang tak terlihat dimana pun,dan satu satunya tempat yang belum ia hampiri ialah taman belakang rumah.

"Sayang..."panggil Reno begitu melihat istrinya yang terlihat tengah duduk santai dibawah bangku taman.

Reno mengerti istrinya itu pasti tengah marah sekarang, selepas perdebatan panjang mereka pagi tadi.Reno melakukan itu bukan bermaksud untuk menyakiti sang istri dia hanya menyampaikan apa yang dia suka dan tidak.Karena sebagai suami rasanya itu hal yang wajar untuk dilakukan.

"Hey kamu gak senang aku pulang cep..."Reno yang bermaksud mengejutkan sang istri terkejut karena ternyata sang istri tengah menangis.

"Hey kamu kenapa..."Reno membawa Lina kedalam pelukannya.

Terbesit rasa bersalah dihatinya karena pagi tadi ia sedikit membentak sang istri.

"Kamu kenapa..."Reno mengusap air mata Lina yang terlihat matanya sudah membengkak entah dari kapan ia menangis.

Tapi bukannya menjawab,Lina malah kembali memeluk Reno dan menyembunyikan kepalanya diketiak suaminya.

"Hey geli sayang...."protes Reno geli karena ulah Lina yang mendusel dusel kepalanya diketiaknya.

"Heh stop stop..."Reno menarik paksa Lina yang tak menghentikan ulahnya.

"Cium..."rengek Lina manja.Moodnya cepat sekali berubah dari yang tadi nangis bombay sekarang manja seperti kucing pengen disayang.

"Cium,aku udah mandi kok..."rengek Lina lagi karena Reno yang tak kunjung menurutinya.

Cupp...

Cupp

Reno menciumi istrinya yang entahlah sikapnya sekarang sangatlah sulit untuk ditebak.

"Ikut aku sebentar yuk, keluar..."ajak Reno sedikit berbohong karena tak mungkin ia langsung begitu saja meminta Lina untuk pergi ke dokter.

"Kemana..."Lina memasukkan sepotongan mangga muda kedalam mulutnya.

"Hey kamu emang udah makan nasi..."tanya Reno begitu tau apa yang Lina makan.

Lina menggelengkan kepalanya.

"Makan dulu yuk aku temenin..."Reno menyingkirkan piring mangga muda Lina dan membawa sang istri masuk kedalam.

"Nggak mau,kita pergi keluar aja dulu..."tolak Lina semakin membuat Reno berasumsi jika istrinya itu tengah hamil.

"Ya udah sana ganti baju dulu..."Reno tak mau kembali berdebat dan lebih memilih mengalah.

"Jangan jangan Lina hamil..."seru Reno senang begitu ia selesai membaca sebuah artikel tentang kehamilan di handphonenya.

Karena dari rentetan ciri yang Lina tunjukkan kemungkinan besar ya Lina tengah mengandung, karena dari artikel yang Reno baca.Orang hamil bisa saja melakukan hal diluar kebiasaan mereka karena dorongan dari sang jabang bayi.

"Itu artinya aku akan menjadi ayah..."teriak Reno girang jika sampai hal itu benar terjadi.


next chapter
Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C65
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk