Keeseokan harinya Aksa memutuskan untuk kembali menemui Irona. Ia membawa mobil hari ini, untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan seperti kemarin.
"Pokoknya hari ini gue harus bisa ketemu sama Irona" gumamnya. Pandangan Aksa masih fokus memperhatikan jalanan.
Rasa rindu yang merasuk tubuhnya membuat Aksa tidak tidur semalaman. Jangankan tidur, makan pun rasanya hambar dan tidak berselera.
Kantung mata yang hitam tercetak jelas, juga wajah pucat Aksa yang terlihat mengkhawatirkan.
Jalanan curam ia lewati beberapa bagian. Kediaman saudara Irona memang terletak dibawah kaki gunung, otomatis Aksa akan melalui hutan dan juga jurang.
Kali ini penglihatan Aksa tertutup oleh kabut yang tidak terlalu tebal. Mobil milik Aksa harus melaju dengan sangat hati-hati, bahkan sang empunya sangat fokus memperhatikan jalan dan juga letak jurang.
"Gue harus hati-hati" batin Aksa yang berusaha fokus mengontrol stirnya.
***