"INI SEGEDE PUNYA AKSA!"
Semuanya menahan tawa ketika Galih mengacungkan sosis yang sangat panjang dan melengkung.
"Gue lebih gede dari itu" jawab Aksa dengan acuh.
"Udah gede, berbulu lagi"
Hahahahaa..
Mereka tertawa renyah. Untung saja usia mereka sudah delapan belas tahun plus, jadi tidak ada masalah jika mereka mulai mengerti dengan hal tabu seperti ini.
"Ron, hati-hati. Punya si Aksa gede. Entar lo dibikin nggak bisa jalan"
Irona hanya menggeleng saja. Ia tidak marah sama sekali, ia sangat mengerti bagaimana bobroknya teman-teman Aksa.
"Jangan di dengerin" ucap Aksa
"Kenapa?"
"Mereka mah sesat. Pikirannya kotor"
"Halah. Otak lo juga ngeres. Kemaren aja lo lirik-lirik cewek yang pake rok mini"
Kedua mata Aksa melotot. Sedangkan temam-temannya menahan tawa.
"Bener kamu lirik-lirik cewek?"
"Enggak... Si Galih mah bohong, sayang"
Aksa membujuk Irona agar tidak termakan oleh ucapan Galih yang sangat tidak berfaedah.