Satu minggu berlalu. Irona dan Aksa tidak pernah absen untuk menjenguk Selvia. Keluarga Aksadana membeli sebuah rumah di Bali, yang jaraknya tidak jauh dari rumah sakit tempat Selvia dirawat.
Arumi dan Wisnu sangaylt baik luar biasa. Mereka sampai membeli rumah baru, agar Irona bisa menjaga Selvia selama di rumah sakit.
Begitupun Aksa. Sebagai ceo, pemegang sekaligus yang mengurus perusahaan, ia rela mengambil cuti dalam waktu yang lama. Namun tetap saja, selama di Bali Aksa sangat rajin menghubungi Dio.
Ya. Tanggung jawab perusahaan ia percayakan sementara pada Dio. Sekretaris yang bisa merangkap menjadi apapun.
"Halo, ma. Rona dateng lagi. Mama kapan mau bangun? Rona tiap hari kesini, lho. Buat jengukin mama"
Aksa menatap punggung Irona dengan sendu. Setiap hari pula Aksa selalu menemani istrinya menjenguk Selvia. Walaupun hanya menatapnya dari luar pintu.
"Sayang" panggil Aksa.
"Udah" Irona mengangguk sebari menyeka air matanya.