Bab 153: Urusan Raka dan Adnan

"Eh? Flashdisk ini seharusnya tidak memberikannya pada siapa pun?" Lala terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Raka. setelah sampai di toko fotocopy, laki-laki itu mengatakan bahwa seharusnya Adnan tidak memberikan flashdisk ini kepada siapa pun. Oleh karena itu Raka terkejut mengetahui benda itu ada di tangan Lala.

"Tapi … kenapa?" tanya gadis itu penasaran kenapa laki-laki itu berkata seperti itu.

"Karena itu benda penting di perusahaan," jawab Raka mulai menjelaskannya.

"Hah?" Lala tambah tidak mengerti. Gadis itu menatap flashdisk yang dipegangnya.

Benda ini, adalah benda paling berharga di perusahaan? Dan Pak Adnan memberikannya ke gue? ucap Lala dalam hati.

Gadis itu sedikit tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Raka, namun dari mimik wajah Raka sepertinya laki-laki itu mengatakan hal yang sebenarnya. Barang tersebut memang barang yang penting untuk perusahaan Adnan.