Selalu berdiri di depan rumah Dian dengan setelan jas yang sudah rapi, dia menggenggam tangan gadis tersebut dan mengajaknya masuk ke dalam mobil untuk pergi ke kantor bersama-sama.
Setidaknya farel berniat untuk mengantarkan diam terlebih dahulu.
Gadis cantik itu menoleh kearah Verrel dan mengusap pipinya.
"Kau selalu saja tampan" ucap Dian
Verrel terkekeh dan meremas lembut jemari gadis itu.
"Apakah kita akan baik-baik saja jika kita berpacaran secara diam-diam seperti ini? Aku takut jika istrimu mengetahuinya bahwa kita kembali menjalin hubungan" ucap nya
Verrel mencium pergelangan tangan gadis itu dan menatapnya dalam-dalam.
"Kau tidak perlu takut jika Renata mengetahui itu semua karena aku sudah mempersiapkannya, aku sudah mempersiapkan kemungkinan terburuk jika seandainya dia mengetahui hubungan kita dan bagiku itu tidak penting karena selama ada kau di sampingku, aku tidak membutuhkan Renata" ucap nya