"Hei bangun kenapa kau malah tidur seenaknya saja seperti itu, hei buka matamu sae, coba lihat semua squadmu telah mati..ya lebih tepatnya semuanya termasuk enam para pasukan elitmu. cepat bangun lihat kondisimu saat ini sangat menyedihkan berantakan bahkan lengan dan kakimu entah dimana..dan isi perutmu terlihat berhamburan keluar."
Ya saat itu aku mendengar suara samar seseorang yang memanggilku untuk membuka mata. kukira aku sudah mati..ya karena beberapa detik yang lalu aku telah dihajar habis habisan oleh "vemon sibrengsek itu". aku sadar aku sudah dikalahkan. dan disaat aku membuka mata aku melihat dengan samar samar dihadapanku seorang gadis yang tengah memapah tubuhku. walaupun aku sudah tidak bisa merasakan apa apa lagi.. kemudian ia menyuruhku untuk melihat kedepan dimana disana aku sangat terkejut melihat sebuah pemandangan yang sangat mengerikan,dimana semua squadku telah tewas dengan sangat mengenaskan.
"Hei lihatlah semua telah tewas karena ulahnya. kumohon bangkitlah." ujar gadis itu sembari terus menangis haru.
lantas aku terus bertanya kenapa aku masih hidup padahal semua anggota tubuhku telah hancur dan terpisah pisah,
"Aku tidak tau siapa sebenarnya dirimu, kenapa kau menangisi kami yang lemah ini, terlebih kenapa aku masih hidup dengan kondisi seperti ini?" Tanyaku kepada gadis tersebut.
Kemudian gadis tersebut menjawab dengan tangisnya yang semakin menjadi jadi. "bodoh kenapa kau bertanya seperti itu, jika tidak ada aku lantas siapa yang akan menjaga jiwamu, jika tidak ada aku kau akan bernasib sama seperti mereka..dasar bodoh bangunlah kalahkan dia!! Namaku selena roh yang selama ini menjaga hidupmu. Cepat bangun dan kalahkan dia bodoh!!"
Ketika mendengar ucapan itu saepun terkejut seketika langit menjadi gelap pekat..angin berhembus kesegala arah, kemudian tubuhnya yang hancur dengan cepat menyatu kembali ia berdiri tegap menatap tajam kearah venom dengan kekuatan yang meluap luap dan siap bertarung sampai akhir.
"Maafkan aku yang bodoh ini wahai roh pelindungku, akanku selesaikan tugasku sampai akhir" ujar sae sembari menghampiri para pasukan elitnya yang telah gugur dimedan tempur.
"Naomi, mika, elza, virgo, rock, guntur, maafkan aku yang lemah ini yang tidak bisa melindungi kalian semua, aku berjanji demi semua kutukanku akan ku balaskan kematian kalian semua. Lalu sesat dia mengingat orang tua itu."hei pak tua ini akan jadi hari yang buruk."
Setelah itu dia pun berteriak keras dan langsung melesat kearah venom yang tak jauh berada dihadapanya, disaat yang sama venom yang menyadari lawanya bangkit kembalipun segera membalikan badanya juga langsung melesat melancarkan seranganya.
"Hehe ya ini yang kuharapkan dari sekelas kapten no 2 di amflifire, memang harusnya seperti ini jika kau mati itu akan sangat membosankan huahahahahah!!" teriak venom sembari terus melesat menyerang kearah sae.
Terjadilah bentrokan kekuatan mereka berdua dengan sangat dahsyatnya..dimana mereka menghancurkan tempat yang hancur tersebut karena pertempuran sebelumnya menjadi lebih hancur lagi. Bom! Suara keras ledakan bergemuruh diseluruh penjuru arena pertempuran.
"Kau akan menyesalinya venom!!" Teriaknya terus menghantamkan pukulan terkuat masing masing.
"Ya sekarang kau yang menyesalinya bukan begitu sae?!! Karena kau tak membunuhku waktu itu, Aku yang sekarang adalah mahluk abadi. Huahahahaha!!" dengan bengisnya venom terus menghantamkan seranganya.
Berjam jam sudah berlalu mereka terus bertarung tanpa henti dan pertarungan terlihat seimbang sampai tepat ditengah malam itu sesaat sae menghentikan seranganya.
" Ya kau benar satu satunya yang kusesali adalah hidupmu, kenapa waktu itu aku membiarkanmu hidup venom, demi kutukanku aku berjanji akan menyelesaikanya malam ini." tegas sae dengan sepenuh jiwa raga. Kemudian dengan segera ia mengambil kuda kuda dan bersiap menyerang.
disisi lain venom yang mendengar ucapan sae tersebut juga langsung bersiap dengan pertahananya.
"Aku tau bagaimana perasaanmu, terlebih sorot matamu kau sangat kesakitan, tenang aku akan mengahiri hidupmu dengan cepat. Majulah sae!!" ujarnya dengan sangat serius.
"benteng api perisai neraka, dimana munculah perisai tameng api langsung menyelimuti seluruh tubuhnya, majulah sae dengan senang hati akanku terima serangan terkuatmu." Teriak venom dengan lantang.
Tanpa basa basi saepun melesat secepat kilat menghantamkan pukulanya. "kerusakan fatal kerongkongan." Bam!! Tanpa disadari venom bahwa serangan tersebut telah menembus perisai apinya dan menghancurkan kerongkonganya. Venompun hanya diam tanpa kata ia hanya bisa melihat sae yang telah berada tepat dihadapanya yang telah membuat lubang dilehernya. "Sial kau sae, tamengku kenapa kau bisa menembusnya?"
Tak sampai disana dengan cepat sae langsung menghantamkan serangan berikutnya.."Kehancuran mutlak armagedon." dimana sae mencengkram kepala venom menggunakan tangan kananya yang berubah warna menjadi hitam legam kemudian menekanya ketanah dengan sekuat tenaga diiringi kilatan petir yang merobek langit malam itu. "Matilah dan hancurlah bangsa iblis seperti kalian semua, the end!!"
Venom yang saat itu tak bisa melakukan apa apa hanya terdiam sembari menahan kuatnya tekanan tersebut, satu persatu tulang tulangnya mulai hancur dan tubuhnya serasa seperti tertimpa batu meteor yang sangat besar. Dia hanya meringis kesakitan dan terus mencengkram erat tangan sae yang merumat wajahnya.."Sial kau sae!!" Bam!! terdengar seperti suara benda padat menghantam bumi..
Akibat serangan tersebut tubuh venompun hancur berkeping keping, sedangkan sae masih berdiri disana tanpa bergerak sedikitpun dia melihat keatas langit malam itu kemudian menatap bulan purnama yang sangat terang, "Apa yang telah kulakukan, apa yang telah kulakukan?!!" Sae terus berteriak, marah cemas, takut bimbang benci semua emosi tersebut bercampur aduk menjadi satu..hingga tubuhnya mulai diselimuti kegelapan yang menelan seluruh jasad yang ada disana dan tak menyisakan satupun, semua lenyap termasuk jiwanya.
"Hua!!!"
"Sae sadarlah apa yang kau lakukan, hentikan kau bisa membunuhku, Sae sadarlah." teriak selena dari dalam jiwa sae mencoba menyadarkanya namun semua itu sia sia, Semua sudah terlambat karena ia telah tertelan oleh gelapnya penyesalanya. Sae kekuatan terbesar no 2 "diamplifire" telah tertelan oleh gelap penyesalanya, terlebih dia gagal membawa pulang seluruh squadnya dengan selamat.
"Arrrrrrrkkkk!!!" Dia hanya berteriak seolah merasakan sakit yang sangat amat pedih.
Sehari sebelum kejadian malam ini, tepatnya dimarkas cabang bagian utara dunia "markas cabang mefenamic", Disaat itu sae yang ditugaskan untuk membawa kembali squadnya ke markas besar amplifire, ya setelah sebulan penuh mereka semua manjalani ujian khusus bela diri dan penguasaan latihan pedang, karena mereka semua lulus mereka memang seharusnya dikembalikan kemarkas besar guna menjalani proses berikutnya. Lewat jalur darat mereka berjumblah 36 termasuk pasukan elitnya melewati hutan gunung lembah sungai dan jurang dengan batuan terjal. Hingga ditengah perjalanan mereka bertemu sosok yang sangat mengerikan yaitu "Venom sang racun neraka". Dengan spontan venom yang menyadari bahwa sae ada disanapun langsung membantai habis tanpa ampun mereka semua.."trihydrate hell poison" Ia menghentakan kaki kananya ketanah seketika merubah semua yang ada disana menjadi tandus dan mulai menghisap kehidupan semuanya termasuk seluruh squad sae. "Hei sae kuharap ini akan berlangsung seru..hahahahah!!".
Disisi lain saepun panik karena dia paham benar akan bahayanya kekuatan venom dimana hanya orang orang berkekuatan khusus sajalah yang bisa menghadapai situasi seperti ini.."Sial kau venom, Kalian semua bertahanlah.." Teriaknya dengan sangat cemas.
Sedangkan satu persatu pasukanya mulai ambruk ketanah dengan keadaan tubuh mulai membiru diiringi kulit mulai mengelupas terpisah dari dagingnya. "Kapten selamatkan kami." Dengan suara terpatah patah pasukanya merintih meminta pertolongan..
Disisi lain enam pasukan elitnya masih sanggup bertahan dan mencoba mengobati rekan mereka yang terluka namun racun tersebut bukanlah racun biasa yang bisa diobati dengan kekuatan mereka. "Bertahanlah semuanya" Ujar naomi sembari terus mengobati mereka semua.
"Nah sae kita bertemu lagi setelah kejadian waktu itu, 666 tahun silam" Senyum bengis..
"cih" tatapan tajam sae kearah venom.