Bulan sudah mulai bersiap-siap di kamarnya. Dia memilih jeans biru dan blous dari bahan woll berwarna off white polos kerah sabrina yang feminin. Untaian kalung bebatuan unik warna coklat dan pink mempermanis tampilannya. Dan kali ini ia memilih stiletto coklat dengan hiasan kristal pink berkelip. Tas berbahan jeans biru gelap dengan aksen boneka unta membuat nya terlihat chic, feminin, dan ringan. Rambut panjangnya ia biarkan tergerai.
Ting! handphone nya berbunyi menandakan pesan masuk.
Dhany 💌," Aq di bawah.."
Bulan segera turun ke lantai satu dan melihat mobil Dhany sudah terparkir di depan gerbang yang terbuka. Sosok jangkung itu bersandar di sisi mobil, menggunakan kemeja biru dan jas yang ia sampirkan begitu saja di bahun nya. Dasi yang telah dilonggarkan, kancing baju yang dibuka 2 tingkat dari atas, dan lengan baju yang digulung hampir siku..Sepertinya baru pulang kerja..dan dia langsung menjemput Bulan.
Bulan berjalan santai ke arah Dhany.. Senyuman dan binaran mata Dhany mau tidak mau membuatnya terpukau. Pria ini..memang memiliki daya tariknya tersendiri. Dan saat Bulan masih sibuk dengan pemandangan indah dihadapannya, Dhany menarik tubuhnya. Memeluk dan mengecup keningnya.. menahannya dalam pelukannya..
" Seharian aq memikirkan mu.." Dhany berbisik.. "Mengapa tidak mengirim kabar sama sekali? Apa kau ingin menyiksa q?" Dhany melanjutkan..
" Umm..q pikir kau sibuk dengan pekerjaanmu.." Bulan menjawabnya masih di dalam pelukan Dhany.
"Tidak peduli sesibuk apapun pekerjaan q, aq akan selalu mengharapkan kabar dari mu. Walau itu hanya sekedar emoticon hati" Dhany mengetatkan pelukannya.
"Uhuk..cukup pelukannya..aq sudah mulai sesak." Bulan berusaha melepaskan diri.
Dhany melepaskan pelukannya sambil tersenyum. "Ayo, temani aq ke suatu tempat. Aq perlu dasi baru untuk kantor baru."
Dhany membukakan pintu mobil penumpang depan untuk Bulan.. " Kau bantu aq memilih kali ini."
Kali ini mereka menuju ke sebuah mall yang tidak terlalu ramai. Hanya beberapa pengunjung saja yang memang mengkhususkan untuk membeli barang-barang dengan kualitas premium besutan para designer dan merk internasional. Yang setiap item barangnya akan mampu membuat nafas Bulan semakin sesak. Bulan pernah sekali datang ke mall tersebut dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuknya kembali melangkah kan kakinya keluar dikarenakan aroma udara yang sangat tidak ramah padanya. Namun kali ini ia datang bersama Dhany..yang sudah menjadi pelanggan di beberapa gerai di mall tersebut dan sudah memiliki kartu anggota VIP.
Di depan sebuah boutique kenamaan, Dhany mengajaknya masuk untuk melihat-lihat. Para pelayan yang berjaga di depan pintu dengan segera mempersilakan mereka berdua untuk masuk.
Pelayan 1 dengan senyuman yang sangat ramah, " Bapak Dhany..selamat sore..selamat datang.. ada yang bisa kami bantu?"
Dhany, "Saya membutuhkan beberapa dasi untuk beberapa acara. Apakah di sini ada?"
Pelayan 1," Tentu..tentu kami memiliki beberapa dasi koleksi terbaru musim ini, Pak Dhany..mari, kami dengan senang hati menunjukkannya."
Mereka memasuki boutique mengikuti arahan dari pelayan. Beberapa pasang mata segera tertuju pada Bulan yang berjalan di sebelah Dhany. Terkadang lengan Dhany dikaitkan pada pinggul Bulan hanya untuk meraihnya agar tidak terlalu jauh. Bulan merasakan panas pada punggungnya akibat tatapan mereka yang ada di boutique itu. Ada yang mulai berbisik sembari menunduk, " Setelah beberapa bulan yang lalu pak Dhany tidak bersama lagi dengan kekasihnya, rupanya inilah kekasih barunya saat ini."
"Hush, tau apa kau tentang pria impian banyak gadis lajang di kota ini. Dia tidak terlalu suka mengumbar masalah pribadinya untuk umum. Tau dari mana kau jika gadis itu kekasihnya?"
"Lihatlah..bahkan selama ini aq tidak pernah melihatnya merangkul ataupun menggandeng tangan wanita manapun. Tetapi sekarang, bahkan sangat jelas terlihat bahwa dia tidak mau berjauhan dari kekasihnya sekarang. Dia selalu meraihnya untuk mendekat."
"Oh..aq meleleh..lihatlah caranya memandang gadis di sebelahnya..betapa beruntungnya ia." "Seandainya itu aq.."
"Yaaa..berhentilah bermimpi.., kau bahkan tidak ada sepertiga kecantikannya dari gadis di sebelah pak Dhany itu."
"Oh..pak Dhany bukan lelaki seperti itu..Dia lebih menghargai inner beauty dari pada hanya kecantikan wajah."
"Yaaa..kalau begitu sebaiknya kau kuburkan dalam-dalam mimpi mu itu. Kau tidak memiliki inner beauty sama sekali."
"Sudahlah..cukup bergosipnya..apa kau tidak punya pekerjaan?"
Para pelayan muda yang sibuk bergosip tadi mau tidak mau menghentikan keseruan mereka saat melihat Dhany dan Bulan melangkah ke meja kasir untuk membayar.
Ada 5 dasi yang dibeli Dhany. Dan semuanya dipilihkan oleh bantuan Bulan. Dia ingin Bulan mulai memberikan sentuhan-sentuhan nya dalam tiap jejak kehidupnya mulai sekarang. Dhany yakin jalannya akan baik-baik saja.