Unduh Aplikasi
12.85% Helper Club / Chapter 9: Rumor kak Akbar (2)

Bab 9: Rumor kak Akbar (2)

20 detik tanpa suara kemudian.

"Anu Nita," kata Akbar yang masih saja tiduran itu.

"Apa? Ngomong yang cepat!" kata Nita dengan nada kesal yang sedang memainkan HP nya.

"Kau kenapa masih ada disitu? Kenapa kau tidak pergi ke kantin?" tanya Akbar lagi.

"Aku sudah pergi ke kantin sebentar untuk makan gorengan tadi, jadi aku tidak perlu kesana lagi."

"Bukan itu maksudku, maksudku kenapa kau-masih-di-si-ni?!" kata Akbar dengan mengeja satu persatu kalimat ucapnnya itu tapi masih saja tiduran dikasurnya.

Nita hanya terheran-heran mendengar pertanyaan Akbar yang satu itu, karena dia tidak mengerti apa masksud si Akbar bertanya kenapa dia masih ada disitu, padahal daritadi dia sudah ada disana.

"Ha? Kakak ngomong apa sih? Ya sudah jelas aku dari tadi sedang menunggu orang yang mau datang ke club sesat ini untuk minta tolong seperti yang sedang kakak lakukan tahu, hanya saja dengan NOR-MAL."

"O..oh be..begitu, kupikir kau tadi keluar dari sini karena bingung mau ngapain di sini berduaan denganku dan pergi kekantin agar bisa makan bareng teman-temanmu itu," sindir si Akbar.

"Maunya memang begitu, karena dibandingkan berduaan dengan maklukh astral tidak jelas atau makan bersama teman sekelas, orang kesurupan dan koruptor pun tahu mana yang harus dipilihkan?"

"(Ho, jadi kau mau bilang kalau aku lebih rendah daripada koruptor yang kesurupan, begitu?)"

"Tapi maaf saja ya, aku ini orang yang tegas dan bertanggung jawab, kalau aku sudah diperintah untuk melakukan sesuatu dan sudah ku "iya" kan, aku akan tetap melakukan hal itu sekalipun itu hal yang kubenci kak (apalagi kalau perintah dari orang yang berkuasa)" jawab Nita dengan tegas yang sebenarnya agak merinding itu karena teringat dengan seseorang.

!

Mendengar ucapan Nita barusan, si Akbar hanya tersenyum saja karena ternyata prasangka yang sempat dia pikirkan mengenai Nita itu ternyata salah, sehingga dia pun merasa lega dibuatnya.

"(Oh, ternyata dia orang yang bertanggung jawab ya, lumayanlah kalau begitu) Terus, memangnya apa yang kau lakukan sekarang? Tidak mungkin sang atlet pencak silat tingkat tinggi yang aktif dan banyak bicara ini hanya duduk menunggu hal yang tidak pastikan?" kata Akbar sambil tersenyum ketika mengingat sikap si Nita yang ternyata tidak buruk juga.

"(Kenapa kau tidak bangun dari tidurmu dan lihat dengan ke 2 matamu sendiri ha?) Aku sedang chating dengan teman SMP ku dulu" jawab Nita Simple.

...

...

"O...oh chating ya, ya sudah kalau begitu, karena daritadi aku mendengar suara ketikan, a..aku pikir kau sedang main game atau sejenisnya, ter..ternyata chating ya, ahaha, ya sudah lanjutkan sana," kata Akbar dengan nada yang agak kegugupan.

?

"(He? Keenapa dia jadi terdengar kaget begitu? Memangnya ada yang aneh kalau aku sedang chatt...)"

"(…tunggu dulu, kalau tidak salahkan si Lisa tadi bilang dia anak anti sosial, a.. apa mungkin kak Akbar merasa risih dengan hal-hal yang beginian ya?)" kata Nita yang menduga-duga.

"(Sial, aku pikir salah satu alasan wanita itu menyuruh si Nita masuk kesini karena dia juga orang yang jarang bicara sepertiku dan berpikir kalau kita bisa jadi tim yang serasi, ternyata salah banget ya? Kalau begitu apa alasannya sih?!!)" kata Akbar yang sebal karena perkiraannya salah dan mulai berpikir-pikir lagi kenapa bu Helda menyuruh Nita masuk ke Clubnya.

"Anu kak Akbar, boleh tanya sesuatu," kata Nita kemudian.

"Ha? Tanya soal apa?" kata Akbar yang pikirannya terpecah saat tiba-tiba diajak bicara dengan Nita barusan.

"Aku dengar dari temanku, kalau kakak ini anti sosial ya?"

...

...

?

Akbar sempat terdiam ketika mendengar ucapan si Nita barusan, karena yang diucapkan Nita itu adalah kata-kata yang sering dia dengar dari orang-orang yang mengomentari sikapnya sehari-hari yang jarang bicara dengan orang lain.

"Aku tidak tahu siapa dan kenapa orang-orang bisa berpikiran sempit seperti itu, tapi kalau aku memang begitu, coba jelaskan kenapa aku ada di club ini dan mau bicara denganmu , bukannya hanya diam tak peduli atau marah tidak jelas karena banyak disindir begitu?"

"(Ah, benar juga, tapi kalau soal club sih, mungkin cuma dijadikan alasan kakak untuk bermalas-malasan dan jauh dari orang-orang)" kata Nita menebak.

"Biar kuperjelas ya, aku bukan anti sosial, tapi penyendiri, kalau anti sosial adalah orang yang benar-benar tidak suka dengan banyak orang karena tidak mau hidupnya dibicarain atau diikut campuri oleh orang luar."

"Sedangkan penyendiri adalah orang yang masih bisa menerima orang luar untuk diajak berinteraksi, tapi dia lebih merasa nyaman terhadap dirinya sendiri sehingga dia terkadang menjauhkan diri dari banyak orang agar punya lebih banyak waktu untuk sendirian tahu," kata Akbar menjelaskan perbedaan anti sosial dengan penyendiri menurut versinya.

"(Malah berfilosofi kopi nih kakak kelas) Ok, kalau kakak menganggap kakak adalah penyendiri, itu artinya kakak pasti masih punya teman kan? Kalau begitu beritahu aku 10 nama teman sekelas kakak yang kakak tahu."

...

...

"Me...memangnya kenapa aku harus tahu nama teman sekelas ha? Tuhan tidak mewajibkan kita untuk menghafal nama-nama mereka agar kita masuk surga tahu!" jawab Akbar mebela diri dengan tegas.

"(Aduh, club menolong yang dipimpi oleh orang yang tidak suka berteman, club ini sudah tidak ada harapan)"

"Dan lagian, tidak peduli aku tahu nama mereka atau tidak, itu tidak memengaruhi akan ada orang yang mau minta tolong atau tidak tahu, jadi jangan bahas lagi masalah ini."

"YA TENTU SAJA ADA BODOH!!! PUNYA OTAK ITU DIPAKAI SEDIKIT DONGG!! CLUB MENOLONG TAPI TIDAK DIKENAL BANYAK ORANG ITU SUDAH ABSURB BANGET WOI! KALAU DITERUSIN SUDAH TIDAK ADA HARAPAN UNTUK CLUB INI TAHU!!" kata Nita yang berapi-api.

!!!

"OH MASSA? KALAU BEGITU MAU TARUHAN?! KALAU DALAM 1 MINGGU INI TIDAK ADA YANG MINTA TOLONG KE CLUB INI, KAU BOLEH MENYURUHKU APA SAJA, DAN KALAU KAU KALAH, KAU HARUS MENURUTI PERMINTAANKU WALAUPUN ITU MEMALUKAN SETENGAH MATI SEPERTI BUAT TIK-TOK DI KUBURAN!!! APA KAU SETUJU PERAWAN TOMBOI??!!" kata Akbar kemudian yang akhirnya bangun dari tidurnya dan mulai bertaruh ketika dirinya diejek seperti itu.

"SETUJU KAKAK KELAS IDIOT!! DAN JANGANKAN 1 MINGGU! AKU BERANI MENJAMIN 1 BULAN PASTI TIDAK AKAN ADA YANG DATANG KALAU KAKAK BERSIKAP SEPERTI INI TERUS TAHU!!' kata Nita yang benar-benar yakin kalau dirinya tidak salah.

"OK, KALAU BEGITU FIX KITA SUDAH …."

!

Si Akbar terdiam sejenak sebelum melanjutkan ucapannya barusan, karena dia mencium sesuatu hal yang aneh.

"Nit, kau mencium itu?"

"Ha? Cium apa?"

"Hidungmu penuh upil ya?"

"Enak saja! 1 jam sekali aku bersihkan tahu!"

"(Semoga dia sudah cuci tangan saat ke kantin tadi)"

"Memangnya kakak mencium bau apa sih? Aku tidak mencium bau apa-apa kok, penciuman kakak sedang bermasalah kali," kata Nita yang masih tidak mencium bau apa-apa itu.

"B…bau yang tidak asing, Ini bau-bau masalah, bau busuk, bau penderitaan, dan bau-bau sesuatu yang rumit," kata Akbar menjelaskan.

???

"Woi-woi-woi, yang benar saja kak Akbar?, Memangnya masalah bisa dicium seperti bau ketiak dan kaus kaki yang belum dicuci 1 Minggu apa? Kalau kakak mau menirukan Roy lagi, lebih baik kakak berhen ..."

"Ba..…baunya ada disebelahku."

!!!

DUUAAKKK!

Mendengar ucapan Akbar barusan, Nita yang mengira kalau yang dimaksud Akbar itu adalah bau dari dirinya itu segera saja menendang si Akbar dengan kekuatan penuh itu dan mulai mengomelinya.

"KAKAK KELAS KURANG NGAJAR!!! APA MAKSUD KAKAK MELEDEK-LEDEK SEPERTI ITU HA?! SUDAH TIDAK SAYANG NYAWA LAGI YA?! KALAU IYA AYO BILANG!! BIAR AKU LAYANI DENGAN SEGENAP HATI DAN ASURANSI KALAU PERLU!!!" kata Nita sambil mengangkat kursi.

"WO…WOI KAMPRETOSS!! AKU CUMA BERCANDA WOI!! JANGAN DIANGGAP SERIUS BEGITU DONG!!!" kata Akbar yang berusaha menjelaskan kesalah fahaman Nita.

"BANYAK BACOT DASAR KAKAK KELAS IDIOT!!"

1 detik kemudian.

CKLEEEK

"Permisi, a...apa benar ini Helper Club, a..aku mau minta tolong sesuatu," kata seorang siswa yang tiba-tiba membuka pintu masuk ruangan club yang sempat menjadi medan perang.

...

...

...

!!!

Melihat ternyata muncul seorang pelanggan dalam waktu 10 detik setelah mereka berdua membuat taruhan yang tidak berguna itu, Akbar yang menang taruhan itu pun langsung tersenyum lebar dan menunjuk-nunjuk si Nita sambil berkata…

"BESOK!-isitrahat pertama!-nasi goreng dan teh manis di kantin!-toleransi telat 3 menit setelah bel istirahat berbunyi! Paham kau wahai gadis sangar bertanggung jawab tinggi??!!!" kata Akbar yang langsung menunjuk-nunjuk si Nita agar tidak lupa dengan apa yang telah mereka sepakati tadi.

"AHHHH!!! KAMPRETTTT!!!" kata Nita yang langsung membanting kursinya ke lantai karena saking kesalnya.

"BWAHAHAHA, DASAR PERAWAN!! SEHARUSNYA KAU BERSYUKUR AKU TIDAK MENYURUHMU MEMAKAN MIE TANPA BUMBU-BUMBUNYA ATAU MELAKUKAN HAL IDIOT LAINNYA TAHU!!"

"DIAM!! INI CUMA KEBETULAN SAJA!! LAIN KALI AKU YANG BAKAL MENANG DASAR KAKAK KELAS IDIOT!!"

Melihat 2 orang yang seharusnya melayani tamunya dengan ramah dan sopan itu malah berdebat satu sama lain mengenai hal yang tidak berguna, maka anak yang merasa terabaikan itu pun menyadarkan 2 orang itu kejalan yang benar.

"A...anu....a....a...apa aku salah tempat? Ini bukan club debat atau sejenisnya kan?" tanya anak yang tadi tidak sengaja masuk kedalam zona berbahaya itu.


next chapter
Load failed, please RETRY

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C9
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk