Mereka berdua pun sampai di depan rumah Nadia. Sepanjang perjalanan, Nadia hanya diam dan menundukkan kepalanya. Sepertinya gadis itu masih memikirkan tentang sikap adiknya itu yang berubah padanya pada beberapa tahun terakhir setelah bundanya meninggalkan dirinya.
Hingga beberapa menit kemudian, kedua remaja itu telah sampai di depan halaman rumah Nadia yang tampak seperti biasanya yakni sepi layaknya rumah yang tidak berpenghuni. Nadia turun dari atas motor Rafa setelah motor itu berhenti.
"Orang tua kamu belum pulang dari luar kota?" tanya Rafa sembari melepaskan helm Nadia.
Gadis itu menggelengkan kepalanya, "belum.. mungkin besok atau lusa, kenapa?" jawabnya.
"Tidak apa, aku hanya penasaran saja karena setiap kamu mengantarkan kamu pulang selalu terlihat sangat sepi," ucap Rafa sambil tersenyum tipis.