Bab 2: Tunangannya Punya Kelainan Otak
Editor: Wave Literature
Ye Meipan mengatakan bahwa dia tidak akan membedakan, tetapi setiap kata yang Ye Meipan ucapkan, menunjukkan bahwa dia berpihak pada Feiyue.
Sungguh menarik…
Yun Ci mengangkat bahu, "Itu bukan masalah bagiku."
------------------------------------------------------
Dalam mobil Maybach, Xia Beiqing sedang melihat pemandangan melalui jendela mobil.
"Ck! Apa itu calon kakak iparku? Dia terlihat cantik." Dia menoleh dan bertanya pada pria di sebelahnya, "Kak Che, bagaimana menurutmu?"
Pria itu bersandar di kursi mobil dengan posisi malas. Dia menopang kepalanya dengan tangan putih dan ramping miliknya. Di bawah bulu matanya yang panjang, matanya yang indah dan cerah sangat menawan. Di sudut mata kanannya, terdapat tahi lalat kecil yang menarik.
Kulitnya mulus dan wajahnya bagai pahatan. Ada sebuah aura acuh tak acuh dan tidak mudah didekati dari dirinya.
Dia berkata dengan suara malas, "Wanita? Tidak tertarik."
Suara serak rendahnya yang benar-benar seksi mengingatkan orang-orang pada salju musim dingin yang tidak meleleh.
Xia Beiqing menghela nafas.
'Apakah kak Che benar-benar tidak tertarik?'
-----------------------------------------------
Ye Meipan membawa Yun Ci ke ruang kamar tamu di lantai dua.
Rumah bergaya Eropa ini didekorasi dengan indah dan tampak bersih tanpa noda.
Yun Ci melirik rumah itu tanpa ekspresi.
"Ah Ci." Ye Meipan membawanya untuk duduk di samping tempat tidur. Lalu dia berkata dengan tatapan serius, "Karena aku sudah membawamu pulang, ada sesuatu yang harus aku katakan sebelumnya."
Yun Ci menundukkan kepalanya untuk mengutak-atik ponselnya dan bergumam santai.
Ye Meipan berkata, "Sebenarnya... kamu punya seorang tunangan."
Mendengar ini, aksi Yun Ci berhenti.
"Kamu sudah bertunangan dengannya sebelum kamu lahir."
Nada suara Yun Ci sangat tenang, "Siapa?"
"Keluarga Jun di Ibu Kota." Ye Meipan menghela nafas, "Kamu dibesarkan di pedesaan. Jadi mungkin kamu tidak mengerti bahwa kita tidak mampu... menyinggung keluarga Jun sama sekali!"
Keluarga Jun adalah keluarga yang sangat kuat.
Salah satu nenek moyang mereka adalah salah satu bapak pendiri negara. Selama beberapa generasi, mereka sangat berpengaruh di bidang politik.
Saat Jun Xianrong mengambil alih keluarga barulah keluarga Jun mulai mencoba-coba dalam bisnis. Mereka secara bertahap memegang garis hidup ekonomi negara di tangan mereka. Apalagi mereka mempunyai hubungan erat dengan militer. Bahkan presiden pun harus menghormati keluarga Jun.
Putra tunggal Jun Xianrong, Jun Siche, yang dikenal suka bersikap aneh dan misterius.
Namun, sepertinya ada yang salah dengan otaknya sejak dia mengalami kecelakaan mobil dua tahun yang lalu.
Sebenarnya, setelah mengetahui tentang kelakuan Yun Ci, Ye Meipan tidak ingin membawanya kembali sama sekali.
Tapi hari pernikahan sudah dekat. Dia merasa enggan menikahkan Feiyue dengan pria yang sakit jiwa itu. Jadi dia membawa Yun Ci pulang untuk menikahkannya dengan Jun Siche.
Sejujurnya, Feiyue sangat cerdas, cantik, dan manis. Sementara sikap Yun Ci kasar dan berkelakuan tidak baik. Jika bukan karena Feiyue, dia tidak akan pernah mau mengakui bahwa Yun Ci adalah putrinya.
Pada saat ini, ekspresi Yun Ci tampak acuh tak acuh. Tidak ada yang tahu apa yang dia pikirkan.
Ye Meipan meraih tangannya dan menatapnya dengan tak berdaya, "Ibu tahu... kamu tidak ingin menikah dengannya. Akan tetapi ini adalah sesuatu yang tidak bisa diubah…"
Yun Ci mengangkat alisnya dan tiba-tiba bertanya padanya, "Mengapa tidak Ruan Feiyue?"
Ye Meipan kebingungan dan tercekat tak bisa berkata-kata.
"Uh... Bukankah aku sudah memberitahumu bahwa keluarga Jun ingin putra mereka menikahi putri kandungku? Kau adalah putri kandungku, bukan Feiyue."
Yun Ci memiringkan kepalanya untuk melihat Ye Meipan. Matanya yang indah sedingin es, membuat Ye Meipan sedikit ketakutan.
Tiba-tiba, Yun Ci melengkungkan bibir merahnya dan tersenyum, "Tapi selama 18 tahun, dia adalah putri keluarga Ruan, bukan?"
Mata Ye Meipan melebar. Dia tidak bisa berkata-kata.
Yun Ci tidak memiliki kesabaran untuk bertele-tele sehingga berkata dengan suara yang keras, "Jadi, dia tumbuh dengan dimanjakan dan menjalani kehidupan yang mewah dan bahagia, menikmati semua manfaat menjadi putri keluarga Ruan tetapi menolak untuk hidup sesuai dengan kewajibannya? Apakah ini masuk akal?"
Dia mendengus, dan Ye Meipan menggigil tiba-tiba.
"Yun Ci, bukan itu maksudku…"
Yun Ci meletakkan ponsel di sakunya dan berdiri.
"Kita bicarakan lagi nanti."
Setelah berbicara itu, dia melangkah keluar dari ruangan.
-- Hadiah diterima