Unduh Aplikasi
85% flowers that dream ? / Chapter 68: lupa diri

Bab 68: lupa diri

setelah aku merasa sudah punya tenaga untuk bangkit aku pun segera mandi.

dan ketika aku ingin memasak ternyata aku lupa sudah tidak ada lagi bahan masakan di kulkas.

"Telpon"

Arta:" Halo kenapa sayang"

Tarika:" kalau mau belanja di mana"

Arta:" di depan udah ada supermarket kok lurus aja nanti kalau nggak tahu tanya sama ibu yang kemarin ya"

Tarika:"ok kak"

Arta:" hati-hati ya"

Tarika:"ok"

aku pun segera berganti baju lalu keluar dan aku ikuti petunjuk ke Artha lurus dan ternyata memang ada aku pun segera ke situ.

aku masuk membawa keranjang kecil mengambil beberapa bahan masakan seperti tomat daun bawang wortel kentang ikan daging sosis saus cabai juga dan lain-lain.

segera aku ke kasir untuk membayar semua belanjaan.

tapi tiba-tiba ada beberapa cewek yang datang berbicara padaku.

Cewek:" Kamu siapanya ke Arta sih Kok kamu tinggal bareng sama dia"

Tarika:" kalian Siapa emang perlu banget ya tahu"

Cewek:" Ya jelaslah perlu kita kan cewek tercantik di Kompleks ini"

Tarika:" Oh gitu berarti kalian Yayang cara coret tulisan di depan pintu Kamar kak arta"

Cewek:" bukan urusan lo juga kali"

Tarika:"ooh ya udah Jadi kalau aku mau siapa-siapanya dia juga bukan urusan kalian"

Cewek:" pantai banget ya kamu jawab belum pernah rasanya ya dicabein mulutnya"

Tarika:" Kenapa kamu mau coba cariin aku bukannya kamu yang udah sering Dicabein orang Dasar cabe-cabean"

Cewek:" berani kamu ngata-ngatain kita uuuhhh"

sesaat aku terpekam menanty tamparannya tapi malah hening.

"apa apaan ini"

segera ku lihat ke atas ternyata itu kak Arta.

Tarika:"looh bukannya udah pergi ya?"bingung

Arta:"aah kartu identitak koasnya tinggal sayang, ini ada apa hah" mulai marah

Tarika:"ini yank mereka marah aku gak kasih tau aku siapanya kamu, masak katanya mulut aku mau di cabein"manja

Cewek:"aah gx kok kak bener gx fitnah ni"

Arta:"kalau fitnah kenapa kamu mau tampar dia"

Tarika:"itu karna tarika bilang mereka itu cabe cabean kak"

Cewek:"dia mulai duluan nyolot kak"

Tarika:"mereka duluan yang datengin aku kok tanya aja ke kasirnya"

Arta:"gimana mbak apa semua yang di bilang istri saya bener"

Pk:" bener mas"

Cewek:"istri??"

Tarika:"iya istri"

Arta:"iya ini istri saya"

Cewek:"ya udah kak kami pamit

aku pun dengan bangganya berjalan melewati mereka,kak arta pun pamit di kecupnya keningku yaa aku cium tangannya di saksikan cewek cewek tadi yang keliatan manyun itu.

begitu aku masuk langsung memasukkan semua belanjaan yang aku beli aku pun mulai memasak.

Rencananya aku akan mengantarkan makan siang kakak harta setelah berberes rumah dan mengemas bekalnya aku pun bersiap untuk berangkat ke rumah sakit.

saat di perjalanan aku melihat banyak tempat yang bagus rasanya mencoba berjalan kesana bersama kak arta, Tapi kelihatannya kak arta sibuk dan tidak mungkin bisa meninggalkan urusan Rumah Sakit demi aku.

saat sampai aku segera masuk dan ternyata memang ke Artha ingin pergi keluar dengan teman-temannya untuk makan siang, dan saat aku ingin memanggilnya tiba tiba aku lihat cewek yang kemarin itu merangkul tsngannya tapi kak arta segera melepasnya, dan emang dasar dianya gatal masih aja nrmpelin.

aku pun akhirnya mengikuti saja ternyata mereka ke kantin, saat kak arta dan yang lain mulai duduk dia pun ikut nyelip mencari tempat di samping kak arta, aku yang mulai kesal dengan tingkahnya yang sudah lupa diri.

aku pun mulai mendekat setiap nangkah aku coba menarik nafas menenangkan diri agar tak terbawa emosi.

"sayank"

suaraku mengagetkan semua orang di meja itu dan kak arta sampai bangkit dari tempat duduknya.

Arta:"sayank kenapa, ada masalah kok sampe datang"

Tarika:"gak kok kak gak mau antar bekal kamu aja"

Arta:"ooohh kira apa makasih yaa sayank hehehe all gak jadi pesan aku, istriku udah mau antarin"

doni:"waahh enaknya kak"

Dion:"kita mana tar, kok dya aja cii"

Arta:"lah kalian emang siapa hahahahah"

Tarika:"hahaha besok lah ya kalau sempat soalnya besok balik"

Arta:"gak usah yank gak usah mau banget capek capek karna mereka"

Tarika:"ya gx papa sesekali kak"

Doni:"duduk sini hehe"

Arta:"iya yank kita lagi jam istirahat kosong kok"

Tarika:"hhmm ok"

kami pun cerita sambil bercanda tertawa lepas, tapi ci eka udah diam aja sedari tadi ngedumel sendiri, di tanya juga senyam senyum aja.

sampai.

Eka liata:"ih sok selepel"pelan

Dion:"apaan ci kamu ka, ngomong gak mikir"

Doni:"apaan lah, gak kedengeran"

Dion:"dia dari tadi aku perhatiin diam aja eeh sekalinya ngomong tadi pelan dia bilang (ih sok selepel) gituu"

Eka lista:" iihh gak laah boong dia"

Arta:"ya ampun ka aku gak sangka kamu memang nyakitin gitu, dia ini istri aku"

Tarika:"gak papa lah kak, dia bener kok"

Arta:"ya gak lah yang"

Eka lista:" dia aja nyadar kak"

Dion:"hei mulut kamu ka"

Eka lista:"ya memang iya kan, udah gitu dia gak nyadar buat sanding bareng kak arta itu gak cocok bnget"

Tarika:"kamu kenapa ci lupa minum obat ya"

Arta:"eeh ka aku gak suka yaa kamu rendahin istribaku gini"

Doni:" kamu jangan keterlaluan yaa ka"

Eka lista:"itu emang nyata sadar dong kak jangan buta gitu kalian itu bagaikan langit dan bumi tau"

Tarika:"cukup cukup ya" pergi

Arta:"jangan pernah kamu temui aku lagi yaa ka ini terakhir kalinya aku muka kamu, aku gak terima kamu bilang kaya gitu ke istri aku, dia memang gak bisa aku bandingin dengan kamu karna dia itu memang tiada bandingnya, dia itu cantik dari hatinya, lagian dia juga manis kok gak pernah bosen aku liat dia apa lagi senyumnya, dia juga jago masak dan satu lagi dia memperlakukan aku dan keluargaku dengan sangat baik" pergi

aku pun pergi mengejar nya yang pasti aku tau dia menangis di katai seperti itu, aku ingin memeluknya erat dan mengatakan dialah yang terbaik dari semuanya, dia lah yang berharga dari semuanya.

"Tarika"

aku berlari ke arahnya yang sudah menitiskan air matanya dengan wajah merahnya.

ku raih tangannya ku peluk dia untuk menenangkannya.

"aku hanya bumi kak"

"apaan cih sayang, kamu jangan berpikir aku akan membandingkan kamu dengan dia atau siapaun sayank, karna memang kamu gak ada bandingannya"

akhirnya dia mulai telang dan akupun mengantarnya pulang

===============

😢😢😢😢😢😢


next chapter
Load failed, please RETRY

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C68
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk