Malam itu, Troy berencana pergi bersama Eric. Mereka hanya harus menunggu sampai Cecil tertidur. Sementara, Carol sendiri masih terjaga dan sedari tadi menemani Troy di ruang tamu.
"Tidurlah dulu," Troy berkata pada gadis itu untuk kesekian kalinya.
Carol menggeleng. "Aku ingin mengantarmu ketika kau pergi nanti," ucapnya.
"Maaf, karena aku harus pergi lagi dan meninggalkanmu malam ini," ucap Troy penuh sesal.
"Setidaknya, kau tidak meninggalkanku diam-diam dan membuatku menangis," timpal Carol.
Troy meringis, lalu menarik gadis itu dalam pelukannya. "Kau bisa menghajarku jika aku melakukan itu lagi padamu."
Carol tertawa dan memeluk Troy erat. "Kau adalah satu-satunya pria yang bisa membuatku menangis, Troy."
"Bagaimana dengan papa dan kakakmu?" tanya Troy.
Carol terkekeh. "Kau yang terparah."
Troy mengeratkan pelukannya pada Carol. "Maafkan aku, Carol."
Carol menggeleng "Aku tidak akan memaafkanmu jika kau kembali dalam keadaan terluka nanti," jawab gadis itu.