Pria tua itu tiba-tiba menegakkan tubuh, lalu menggeleng. "Saya tidak akan mati seperti ini. Saya tidak …" Kalimat pria itu berhenti, seiring matanya melotot ketika ia menggapai udara, seolah berusaha mencari oksigen.
"Semua itu tidak berguna. Bahkan keinginan hidupmu sekarang, tidak akan sekuat keinginanku untuk kematianmu," Miyu berkata sembari menelengkan kepala. Ia mengetuk pelipisnya. "Apa yang ada di sini, tidak lagi bisa mendengar perintahmu. Mereka hanya mendengar perintahku."
Lalu, di depan matanya, Miyu melihat pria tua itu menggelepar tak berdaya, berusaha mencari oksigen dengan sia-sia. Hingga akhirnya, dia benar-benar kehabisan oksigen karena otaknya mencegahnya bernapas. Otaknya sendiri yang mencegahnya untuk hidup ketika Miyu tak mengizinkannya.
Orang-orang bodoh itu tak mengerti juga. Mereka tak akan bisa melawan Miyu. Tak satu amarah pun, tak satu penyesalan pun, tak satu maaf pun, yang bisa menembus Miyu. Semua itu tidak ada lagi dalam hidup Miyu.