Cecil dibuat takjub ketika melihat isi lemari pakaian di kamar tidur utama. Ada banyak pakaian mulai dari kaus dan jeans, jaket, gaun sederhana untuk sehari-hari, hingga gaun pesta.
"Eric, untuk apa semua ini?" tanya Cecil pada pria yang berdiri di sebelahnya itu.
Eric mengedik. "Kupikir kau akan menyukainya," jawab pria itu. "Terakhir kali, kau meminjam pakaian pelayanku, dan sejujurnya, itu menyedihkan."
Cecil tergelak dan mengangguk mengakui. Ia kembali menatap isi lemari itu. "Sejujurnya, aku tak pernah tertarik dengan gaun-gaun seperti ini sebelumnya. Tapi … ketika aku melihat anak-anak seumuranku memakai pakaian yang cantik, aku merasa iri pada mereka." Cecil meringis pada Eric. "Aku menyedihkan, ya?"
Eric mengernyit. "Maaf," ucap pria itu.
Cecil menggeleng. "Kau tidak perlu meminta maaf." Tidak, ketika kau sudah merasa bersalah, itu cukup, tambah Cecil dalam hati.
"Apa lagi yang kau inginkan?" tanya Eric. "Apa yang dimiliki orang lain, yang ingin kau miliki juga?"