Di jalanan Mantan Ibukota Indonesia, Jakarta. Seorang pria muda dengan pakaian sederhana sedang mengendarai motor SupraXnya dengan santai, dia menikmati suasana kota kelahirannya walaupun itu harus berpolusi tinggi dan kotor. Di belakang, dia membawa tas besar yang diikatkan dengan tali.
"Yah, sudah lama gak kemari.... 5 tahun mungkin?." pria tersebut berbicara sendiri sambil melihat kiri dan kanan, dimana sudah mulai banyak gedung tinggi di jalanan tersebut. Tapi tujuannya bukan untuk pulang kampung, tapi untuk mendatangi event anime di Jakarta.
*Ring* *Ring*
Pria itu merasakan bahwa telepon pintarnya bergetar, jadi dia menyalakan lampu sein ke kiri dan memberhentikan motornya. Dia kemudian melepas helemnya, lalu maskernya dimana memperlihatkan wajah tampannya.
Setelah melepas helm dan masker, dia mengambil telepon pintarnya dan melihat siapa yang menelepon. Ternyata itu adalah teman satu klub otaku atau sering disebut wibu, dia lalu mengangkatnya.
"Halo?Ada apa ziz? Bentar lagi sampai Jakarta Convention Center aku." Pemuda tersebut menyapa sisi lain telepon yang merupakan temannya bernama Aziz.
[Sampe jam berapa? Bentar lagi Kirisu - chan bakal tampil, nyesel kalo gak liat dia! ngomong dia juga ngasih fan service lho~.] Tanya Aziz tidak sabar, lalu berbisik di paruh terakhir.
"Cih! heh, aku gak minat sama jalang itu! jijik aku, mendingan Feng - chan. Petite idaman pria." Balas pemuda tersebut dengan jijik mengenai preferensi temannya, dia lalu memberikan preferensinya sendiri.
"Dahlah, aku matiin. bentar lagi samp-." Tambah pemuda tersebut tapi terpotong ketika merasakan dorongan luar biasa dari belakang.
*BRAK*
suara benturan terdengar, pemuda tersebut terlempar ke depan sejauh 5 meter, dia tidak sengaja melepas telepon pintarnya. Namun nahasnya, dia tidak mendarat di aspal yang keras. Tapi dia mendarat truk angkut barang, dimana barang yang dibawa adalah besi yang diasanya digunakan untuk kerangka bangunan beton. Dia terlempar dengan keras hingga 5 batang besi menembus tubuhnya.
*Jleb*
"Blergh... oh.... sakit..." pemuda tersebut memuntahkan darah ketika tertusuk, dia lalu melihat ke bawah dimana total 5 batang besi bersemayam di perutnya.
"Aku.... mati ya?..." Tambahnya lalu memejamkan matanya karena merasa lemas.
.....
Dunia Bawah.
Tahun 1 Sebelum Masehi, setelah berakhirnya perang 3 fraksi lalu pecahnya perang saudara iblis. Di sebuah reruntuhan sebuah kota di bawah naungan langit ungu kemerahan, dimana terdapat beberapa kawah besar, bangunan rusak, tombak es yang menancap dan tanah dipenuhi mayat.
Seorang pemuda berambut merah di dampingi pemudi berambut putih keperakan, melihat sekeliling dengan penuh penyesalan dan ketidak berdayaan.
"Sirzech - sama." ucap pemudi tersebut menggenggam tangan pria yang merupakan suaminya bernama Sirzech Gremory dengan erat, dia khawatir pria tersebut akan marah besar.
"Aku baik - baik saja.... Grayfia sayang..... hanya saja, aku tidak menyangka mereka akan menyerang sepupuku...." Jawab Sirzech mengetahui bahwa istrinya, Grayfia Lucifuge khawatir akan kemarahannya yang akan memusnahkan sepertiga alam iblis.
"Mari kita ke kastil, aku ingin mengetahui keluarga sepupuku." Tambahnya melihat sebuah kastil yang sudah bobrok di kejauhan dimana asap hitam membumbung tinggi, Sirzech lalu melepaskan sayap kelelawarnya dan terbang ke langit menuju kastil di kejauhan.
"Um!." Grayfia mengangguk setuju, dia lantas mengikuti suaminya.
...
*Bam* *Bam*
suara mereka mendarat sangat keras, yang menyebabkan tanah retak seperti es yang dipukul palu. Sirzech yang sampai pertama kali, melihat sekeliling dimana banyak mayat dan darah di halaman tersebut hanya bisa menggertakkan giginya.
Apa yang dia lihat murni pembantaian, dia mengenali beberapa wajah yang merupakan bawahan sepupunya dan istri - istrinya.
"Ini...." Grayfia yang melihat pembantaian, dia melihat beberapa istri dari sepupu suaminya dalam keadaan telanjang dan ada cairan putih memenuhi tubuh mereka. Dia tahu apa yang terjadi disini 'pemerkosaan'!.
"Bajingan!!!!." Teriak Sirzech marah dimana kekuatan destruktif rumahnya bocor dan menghapus semua mayat.
*Ohm* *ssssssss*
"Sirzech!!." Grayfia mencoba menenangkan suaminya dari marah, dia tahu ini keji dan tidak beradab tapi jika suaminya marah maka iblis akan lebih menderita dari ini!.
"Uaaaaaa Uaaaaaa Uaaaaaaa!!!!." Tapi berikutnya terdengar suara tangisan bayi yang menghentikan kemarahan Sirzech.
"Grayfia! cari suara bayi itu!." Wajah Sirzech berangsur - angsur senang karena masih ada bagian keluarganya yang hidup.
"Ya, Sirzech - sam." Jawab Grayfia lalu mengikuti suaminya.
Mereka berdua lalu memasuki kastil yang terbengkalai, mereka tidak memperpedulikan mayat yang bergelempangan di dalam, tujuan mereka satu. Mencari sumber suara bayi di dalam kastil!.
Mereka berlari melewati lorong dan terus menaiki tangga menuju lantai atas, dimana suara bayi tersebut semakin keras dan jelas.
Sesampainya mereka di lokasi, mereka terkejut bahwa suara tersebut berasal dari kamar dimana pintunya sudah terbuka atau pecah dan di dalam sangat gelap.
"...." Sirzech dan Grayfia saling menatap, lalu mengangguk.
Mereka kemudian memasuki kamar, Sirzech juga tidak lupa menggunakan sihirnya untuk menciptakan api agar yang di dalam terlihat. Walaupun sebenarnya tidak perlu, karena iblis bisa melihat di tempat gelap dengan jelas selama itu bukan kegelapan total.
"Uwaaa Uwaaaa."
Sirzech dan Grayfia mendekati sumber suara, mereka melihat seorang mayat wanita sedang melindungi bayinya di pojokan dekat tempat tidur. Dimana ada beberapa bekas luka di punggung dan dadanya.
Sirzech mendekatinya, lalu berjongkong dan membalikan tubuh mayat tersebut. Dia melihat wajah wanita tersebut dan terkejut, bahwa itu adalah sepupu iparnya yang berasal dari Rumah Orobos berperingkat Marquis yang merupakan rumah bawahan Gremory dalam Kadipaten milik Gremory.
"Sivalia.... Grayfia! kamu bawa bayinya, aku akan mencari Sepupuku Serham!." Sirzech bergumam melihat mayat wanita berambut hitam tersebut yang bernama Sivalia Orobos, dia lalu menoleh ke istrinya yang masih syok.
"U- Um! Aku mengerti." Grayfia tersadar ketika menerima perintah Sirzech, dia lalu mendekati mayat Sivalia yang terbujur kaku sambil memegangi bayi yang menangis itu.
Grayfia lalu mengambil bayi tersebut, dan mencoba menenangkannya dengan menimang - nimangnya. "Tenanglah bayi kecil, cup cup cup."
Sirzech yang melihat ini tersenyum sedikit, lalu kembali acuh. Sekarang dia perlu mencari keberadaan sepupunya yang menghilang.
....
*pov xxx*
Aku mati karena terlempar dan tertembus 5 batang, aku mungkin akan bertemu malaikat penghakiman di alam kubur.
*boom* *crak*
Lalu aku mendengar suara ledakan dan kayu hancur, ada beberapa suara yang aku pahami. itu mirip bahasa latin dan campuran inggris, aku mengerutkan keningku hingga....
"Tidak! menjauhlah dariku dan putraku!!." suara seorang wanita panik dan ketakutan.
Putra? aku? lalu aku membuka mataku dan melihat sosok raksasa seorang wanita cantik berambut hitam dengan mata ungunya, aku entah kenapa merasakan keakraban dengannya.
'Dia ibuku?.' pikirku mengangkat alisku.
tapi aku melihat juga bahwa wanita itu takut dan panik, dimana dia menggendongku dengan erat agar tidak jatuh. Lalu aku mendengar suara pria.
"Bos, itu adalah Sevalia. Istri dari Sirham Gremory." ucap suara pria itu.
Gremory? Sirham? siapa itu?
"Gremory? Menarik.... bunuh saja dia! aku ingin melihat bagaimana reaksinya melihat istrinya mati... yah aku tidak tertarik dengan anaknya." Ucap suara wanita lain yang merupakan bos dari pria tersebut.
"Y- Ya!." jawab pria itu ketakutan.
"Berthania Asmodeus! kamu!!!." ibuku marah, lalu merentangkan salah satu tangannya dan sebuah pola sihir yang agak akrab bagiku muncul di depannya.
Ibuku menembakan sihir listrik ke arah dua orang tersebut, aku sayangnya tidak bisa melihat tersebut karena posisi tubuhku agak dimiringkan ke arah lain oleh ibuku.
*shhh* *shhhh*
suara baut listrik melesat dari sihir ibuku, tapi sepertinya di pantulkan? aku mendengar suara teredam.
"Heh.... hanya segini saja? Lemah." suara wanita yang bernama Bethania meremehkan sihir ibuku.
"Lalu rasakan ini." Tambahnya.
*Jleb* *Jleb*
Aku mendengar suara tertusuk, perasaanku tidak enak sekarang. Aku mencoba bergerak untuk melihat apa yang terjadi, tapi tidak memungkinkan karena pelukan ibuku yang kuat.
"Kyah!! *batuk*... Bethania.... kenapa?...." Suara ibu berteriak, lalu terbatuk dan berkata lirih.
seketika itu juga aku merasakan sesuatu yang hangat menetes darinya, aku menoleh semampuku dan melihat... darah? Darah mengalir dari mulut dan dada ibuku.
"Maaf saudariku.... tapi ini adalah perintah suamiku, dan selamat tinggal." ucap Bethania yang membuatku terkejut, jadi dia adalah bibiku?! kenapa!.
Setelah kepergian Bethania dan anak buahnya, ibuku menyeret tubuhnya ke sisi pojokan sebuah ruangan. Dia bersandar ke dinding lalu melihatku, dia tersenyum penuh kasih sayang dengan wajah sedih.
'Tidak! Jangan berbicara!.' pikirku, aku tahu bahwa dia ingin mengucapkan sesuatu.
" Maaf bayi kecilku..... *batuk* *glup* ibu.... Ibu tidak bisa bersamamu.... ugh..." ucapnya melihat diriku yang syok.
'Jangan katakan hal klise itu!!!.' pikirku tidak puas aku mencoba meraih mulutnya untuk diam, dia bisa selamat jika tidak banyak bicara. Tapi sayangnya tanganku digapai olehnya.
"Ibu mencintaimu, sayang." Ucapnya lalu tangannya menjadi lemas dan matanya tertutup, ada senyum di wajahnya.
"Tidaaaakkkk(Uwaaaaaaa), aku kehilangan ibuku dimasa lalu! (Uwaaaaaaa), sekarang aku kehilanganmu juga?! Bajingan sesat yang memindahkanku!!(Uaaaaaaa)." Ucapku dalam bahasa bayi, dan memaki ketidak berdayaanku karena di masa lalu aku juga kehilangan ibuku saat berumur 5 tahun dan sekarang aku kehilangan lagi.
Aku hanya bisa meratapi nasib malangku, hingga aku mendengar suara langkah kaki lagi. Lalu aku merasa bahwa mayat ibuku dibalik, aku kemudian melihat wajah pria yang akrab dengan rambut merah panjang dengan poni yang membelah sisi kiri dan kanannya serta mata birunya yang haru aku katakan indah.
"Sivalia.... Grayfia! kamu bawa bayinya, aku akan mencari Sepupuku Serham!." suara pria tersebut, menyebut nama ibuku mungkin? lalu juga menyebut nama pria lain yang aku duga ayahku.
'*sniff* tunggu! Grayfia?! jadi pria ini..... Sirzech?! Maou Lucifer dari DxD?!.' Pikirku tidak percaya, jadi aku ada di dunia DxD dimana seluruh kelamin perempuan menyerupai succubus? Kenapa aku menjadi semangat?
Sirzech lalu pergi, dan digantikan dengan wanita cantik berambuk putih keperakan dengan mata abu - abu. Dia memiliki bandana seperti maid diatasnya, Grayfia Lucifuge!.
"Tenangkah bayi kecil cup cup cup." Grayfia mencoba menenangkanku dengan menimang - nimang diriku.
*pov berakhir*