"Wajah yang penuh dengan cinta?"
Suara yang terdengar mempesona itu datang dari belakang Bayangan Satu. Seluruh tubuhnya menjadi tegang. Dia menatap Serigala Abu-abu yang sedang berdiri di sana sambil menundukkan kepalanya dengan hormat. Dia mengutuk dalam hati.
[Dimana letak persaudaraan kita?! Dia bahkan tidak memberitahuku jika Tuan datang!]
Bayangan Satu segera membalikkan badan dan melihat wajah Tuan yang ada di hadapannya. Sudut bibirnya berkedut saat dia menyapa Tuan Neraka. "Tu... Tuan."
"Apakah wajahku dipenuhi dengan cinta akhir-akhir ini?" Tuan Neraka bertanya. Tatapannya yang sangat tajam tertuju pada Bayangan Satu sehingga Bayangan Satu merinding.
"Tidak sama sekali." Serigala Abu-abu menundukkan kepalanya. Dia terlihat sangat menyedihkan.