Jiang Yu membawa tumpukan besar buku kedokteran dan kembali ke asramanya. Ia mulai menenggelamkan dirinya dalam lautan buku.
Jiang Yu biasa bekerja di perpustakaan dekat panti asuhan. Ia juga banyak membaca buku siang dan malam.
Namun, buku-buku kedokteran di sana sangat sedikit dan tidak lengkap.
Tidak sekomprehensif buku-buku dari Universitas Ivy.
Saat itu, Jiang Yu merasa otaknya dipenuhi dengan pengetahuan.
Seketika, ia merasa jauh lebih bahagia.
Saat ia masih yatim piatu, ia pernah mendengar bahwa pengetahuan dapat mengubah takdir.
Saat itu, ia sangat miskin, dan anak-anak di panti asuhan juga sangat miskin.
Jiang Yu fokus pada bagaimana cara menghasilkan lebih banyak uang. Suatu kali, ia mendengar radio berkata, "Pengetahuan dapat mengubah nasib." Saat itu, seolah-olah ia tiba-tiba menemukan sebuah arah.
Belajar, tidak peduli pengetahuan apa itu.
Ia ingin belajar lebih banyak.