Apakah Mo Yesi tahu kalimatnya itu membuat Shen Rou sangat sakit hati? Jantungnya terasa mencelos. Rasa sakit itu menjalar dari hati ke seluruh tubuhnya. Rongga matanya seolah ditusuk hingga merah, kemudian air mata terus mengalir di wajahnya yang pucat.
"A Si." Suara Shen Rou terdengar bergetar. Air matanya seperti manik-manik yang berjatuhan dan tidak berhenti mengalir dari matanya. "Haruskah kau membelanya sampai seperti ini? Kau belum lama mengenalnya, tapi kau memperlakukannya dengan sepenuh hati. Sedangkan dia? Apa kau yakin dia punya perasaan yang sama denganmu?"
Shen Rou menunjuk Qiao Mianmian. "Dia punya seorang tunangan yang sudah saling mengenal selama sepuluh tahun. Hubungan mereka sangat dalam, mereka hampir berjalan sampai ke tahap pernikahan. Dia belum lama putus dengan tunangannya, tapi sudah langsung menikah denganmu.