"Kakak tetangga itu sangat menyukai Jiang Luoli. Orang tua Jiang Luoli juga bermaksud agar Jiang Luoli bersama dengan pria itu sebelumnya, tapi ditolak oleh Jiang Luoli," tambah pria itu.
Pupil mata Nyonya Mo semakin berbinar, bahkan ada senyuman di sudut bibirnya. Nyonya Mo menatap pria itu, dan berkata dengan penuh semangat, "Lanjutkan."
"Baik, Nyonya." Pria itu berhenti sejenak, kemudian lanjut berbicara. "Gadis itu dan tuan muda tertua baru saja berpacaran belum lama ini, hubungan keduanya pasti masih belum stabil. Jika muncul kesalahpahaman seperti ini, khawatirnya tuan muda tertua tidak akan begitu menyukainya. Nyonya, coba Anda pikirkan, hal apa yang paling dipedulikan oleh pria?"
Nyonya Mo terdiam selama beberapa saat, kemudian membelalakkan mata.
"Maksudmu ..."
"Iya, jika Nyonya percaya padaku, serahkan masalah ini padaku. Saya jamin akan menyelesaikan masalah ini dengan baik, dan menyelesaikan masalah Nyonya."